Kitaseringkali mendengar bahwa setiap perkataan itu adalah doa. Jadi bagaimana perkataan yang benar ketika kita berdoa kepada tuhan, supaya apa yang diucapk
Category Doa-doa Hits: 75508 Tata cara doa khusus (secara lengkap) untuk memohon pertolongan dan kegaiban Kwan She Im Po Sat : Membersihkan diri, minimal mencuci tangan dan berkumur. Menghadap altar yang dipuja : wensin, n yalakan hio / dupa. Dengan tangan memegang hio / dupa berdiri di atas lutut, kemudian namaskara / pai kui (3x).
Beritadan foto terbaru Doa meminta pertolongan kepada Allah - Nabi Muhammad Mengajarkan Doa-Doa Ini Kepada Para Sahabat
melaluimeditasi dengan Dewi Kuan Im yang memberikan inisiasi Violet Flame padanya.Energi Violet Flame diyakini dapat menghubungkan seseorang dengan Ascended Master Dewi Kuan Im dan Mantra Kuan Shih Yin Pousa. Dari penjelasan diatas,ada banyak lagi aliran-aliran Reiki yang didapat melalui inisiasi yang diberikan makhluk ghoib seperti Angels serta
Papadan Mama ku berpisah,di saat itu aku merasa down,merasa kecewa,sakit hati.Setiap hari aku merasa di hantui rasa kasih sayang yang telah hilang,di hantui rasa kala itu masih duduk di bangku SD kelas 5,merasa syok,kehilangan sosok seorang Ibu,setiap hari aku selalu sedih,dan entah Karma apa yang berbuah kepada ku.Aku setiap hari berdoa,agar kedua orang tua ku dapat kembali
Site De Rencontre Pour Mariage En Tunisie. Sejumlah pekerja memasang masker khusus di patung raksasa Dewi Kwan Im di Jepang, Selasa 15/6, sebagai doa agar pandemi virus corona berakhir. Mengutip Reuters, dibutuhkan empat pekerja selama tiga jam untuk menaikkan masker raksasa dengan tali ke atas patung putih setinggi 57 meter di kuil Houkokuji Aizu Betsuin di Prefektur Fukushima. Dewi Kwan Im di Jepang juga dikenal dengan nama Dewi Kannon atau Dewi Pengasih Mereka kemudian membentangkan masker yang terbuat dari kain jaring merah muda, berukuran 4,1 m x 5,3 m dan berat 35 kg menutupi bagian bawah wajah patung. Patung yang dibangun 33 tahun lalu itu berlubang dengan tangga spiral yang bisa dinaiki hingga di bagian bahu sang dewi. Orang-orang mengunjungi patung, yang menggendong bayi, untuk berdoa agar bayi lahir dengan selamat dan meminta berkah bagi bayi mereka yang baru lahir. Manajer kuil Takaomi Horigane mengatakan para pekerja datang dengan ide untuk masker wajah saat pembahasan diskusi tentang restorasi patung yang rusak akibat gempa pada Februari. Horigane mengatakan mereka berencana untuk tetap memasang masker di patung itu sampai situasi COVID-19 terkendali di Jepang. [na/ft]
Dewi Kwan Im Avalokitesvara Bodhisattva adalah Calon Buddha yg memilih tinggal di dunia utk membantu krn masih mendengar tangisan penderitaan manusia. Dia mendengar tangisan penderitaan dari dunia di bawah. Dengan meninggalkan tawaran kenikmatan Nibbana, Beliau memilih terlahir kembali ke dunia utk membantu jiwa2 menderita yg butuh pertolongan. Beribu hormat hamba utk Sang Dewi … ** Membungkuk dalam ** 20 Ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im Jika org lain membuatmu susah, anggaplah itu tumpukan rejeki. Mulai hari ini belajarlah menyenangkan hati orang lain. Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dgn suatu tujuan, itulah bahagia. Lari dan berlarilah utk mengejar hari esok Setiap hari kamu sdh harus merasa puas dgn apa yg kamu miliki saat ini. Setiapkali ada org memberimu satu kebaikan, kamu harus mengembalikannya sepuluh kali lipat. Nilailah kebaikan org lain kepadamu, tetapi hapuskanlah jasa yg pernah kamu berikan pada org lain. Dalam keadaan benar kamu difitnah, dipersalahkan dan dihukum, maka kamu akan mendapatkan pahala. Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan, itu merupakan hukuman. Orang yg benar kita bela tetapi yg salah kita beri nasehat. Jika perbuatan kamu benar, kamu difitnah dan dipersalahkan, tapi kamu menerimanya, maka akan datang kepadamu rezeki yg berlimpah-ruah. Jgn selalu melihat / mengecam kesalahan org lain, tetapi selalu melihat diri sendiri itulah kebenaran. Orang yg baik diajak bergaul, tetapi yg jahat dikasihani. Kalau wajahmu senyum hatimu senang, pasti kamu akan aku terima. Dua org saling mengakui kesalahan masing2, maka dua orang itu akan bersahabat sepanjang masa Saling salah menyalahkan, maka akan mengakibatkan putus hubungan. Kalau kamu rela dan tulus menolong org yg dalam keadaan susah, maka jgn sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolongnya. Jgn membicarakan sedikitpun kejelekan org lain dibelakangnya, sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar. Kalau kamu mengetahui seseorang berbuat salah, maka tegurlah langsung dgn kata2 yg lemah lembut hingga orang itu insaf. Doa dan sembah sujudmu akan aku terima, apabila kamu bisa sabar dan menuruti jalanku. Beribu hormat hamba utk Sang Dewi … ** Membungkuk dalam ** Dibuat utk memperingati Perayaan Ulang Tahun Sang Dewi yg baru lewat … Regards, CY MAHA KARUNA DHARANI versi Mandarin berikut terjemahannya Na Mo Ta Pei Kwan She Yin Phu Sa Terpujilah Yg Maha Asih Avalokitesvara Bodhisatva Na Mo Ta Pei Kwan She yin Phu Sa Terpujilah Yg Maha Welas Asih Avalokitesvara Bodhisatva Na Mo Ta Pei Kwan She yin Phu Sa Terpujilah Yg Maha Welas Asih Avalokitesvara Bodhisatva Na Mo He La Ta Na To La Ya Ye Dengan penuh sujud aku Berlindung Kpd Tri Ratna Na Mo O Li Ye Po Lu Cie Ti Suo Po La Ye, Dengan Penuh Sujud Aku Berlindung kepada Yang Maha Sempurna Phu Ti Sa To Po Ye Mo He Sa To Po Ye Mahkluk yg Telah Mencapai Pencerahan Bodhi Mo He Cia Lu Ni Cia Ye, Mahkluk Agung Maha Welas Asih Aum Sa Po La Fa Yi Su Ta Na Ta Sie Aum Beliau yg mempunyai kekuatan kesempurnaan Dharma Na Mo Si Ci Li To Yi Meng A Li Ye Dengan sepenuh hati dan sujud aku berlindung kepada Mu Po Lu Cie Ti Se Fo Lai Ling To Po sumber segala kesucian Na Mo Na La Cin Ce Setulus hati aku bersujud Pada MU SI Li Mo He Pu Tuo Sa Mi Cahaya kebajikan Agung yg tiada batas Sa Pho Ah Tha Tou SU Peng Ah Se Yin Para Buddha sayup – sayup merasakannya Sa Po Sa To Na Mo Po Sa To yang memiliki semua kemuliaan kebahagiaan kemakmuran tak terkalahkan Na Mo Po Chie Mo Fa The Tou Sumber berkah semua makhluk di seluruh penjuru alam Ta Che Ta Aum, Ah Po Lu Si Lu Cia Ti Aum beliau yang mendengarkan suara dunia mengatasi segala rintangan karma Cia Lo Ti, Yi Si Li Mo He Phu Thi Sa To Aku akan menjalankan ajaranmu sampai tercapainya pencerahan Sa Po Sa PO Mo La Mo La, Memberi yang baik utk semuanya di dalam berkah dan kebijaksanaan Mu Mo Si Mo SI Li Tho Yin Chi Lu Chi Lu Inti ketenangan tak terhingga laksana Dharma melepaskan kerterbatasan mengembangkan kemajuan pribadi dan menolong smua makhluk Chie Meng, Tu Lu Tu Lu Fa Se Ye Ti Berlatihlah atasi kelahiran dan kematian raih kemenangan agung gemilang Mo He Fa Se Ye Ti To La To La Ti Li Ni Bersatulah tenang jernih tajam berani pancarkan cahaya terang benderang Se Fo La Ye Ce La Ce La Mo Mo Fa Mo La Guncang guncanglah bebaskan aku dari noda bahtin Mu Ti Li Yi SI Yi SI Se Na Se Na Datang Datanglah dengar dengarlah Ah La Sen Fo La She Li Raja Dharma memutar ajaran Fa Sa Fa Sen Fo La Se Ye Hu Lu Hu Lu Mo La Kabar gembira senyum suka cita terimalah Dharma menyatu dalam hati Hu Lu Hu Lu Si Li Suo La Suo La Laksanakan Dharma tampa timbul keraguan teguh tak tergoyahkan Si Li SI Li Su Lu Su Lu Raih kemenangan tak terkalahkan bagaikan embun sejuk yang menyembuhkan Pu Thi Ye Pu Thi Ye Pu Tho Ye Pu Tho Ye Terang teranglah batin sadar sadarlah tercerahkan Mi Ti Li Ye Na La Cin Ce Ti Li Se Ni Na Beliau yg maha asih yg patut di puja laksana pedang kebenaran yg kuat dan tajam Pho Ye Mo Na Sa Po He kepada yang sempurna Svaha Si Tho Ye Sa Pho He kepada yg mulia Svaha Mo Ho SI Tho Ye Sa Pho He kepada yg maha gaib svaha Si to Yu Yi Se Po La ye Sa Pho he Beliau yg memiliki gaib sempurna svaha Na La Cin Ce Sa Pho He, Mo La Na La Pelindung yg maha asih svaha Sa Pho He, Si La Sen A Mu Cu Ye Sa Pho He Beliau yg mampu mengatasi smua kesulitan svaha, yg berwajah singa Svaha Sa Po Mo He Ah Si Tho Ye Sa Pho He Beliau yg memiliki kegaiban agung Svaha Ce Ci La Ah SI to Ye Sa Pho He Beliau yg memiliki kegaiban cakra svaha Pho To Mo Ci Tho Ye Sa Pho He Yg memegang bunga teratai svaha Na La Cin Ce Pho Cia La Ye Sa Pho He Pelindung yg welas dan patut di puja svaha Mo Po Li Sen Ci La Ye Sa Pho He Resi agung yg menjalani hidup suci Svaha Na Mo He La Ta Na To La Ye Ye Dengan penuh sujud aku berlindung kepada Tri Ratna Na Mo Ah Li Ye Po Lu Cie Ti Dengan penuh sujud aku berlindung Suo Po La Ye Sa Pho He kepada yg maha Sempurna Svaha Aum Si Thien Tu Man To La Pha To Ye Aum semoga jalan mantra ini membuahkan kegaiban kesuksesan Sa Pho He Svaha Versi Tibet Namo Thatrayaya Namo Arya Jhana Sagara Bera Jhana Yu Ha Radzaya Tatagathaya Arahate Samyak-samBuddhaya Namo Sarva Tatagathe Byeh Arahatate Samyak-samBuddhaya Namo arya Avalokites-Swaraya Boddhisattvaya-Mahasatvaya Mahakarunikaya Tadyata Om Dhara Dhara Dhiri Dhiri Dhuru Dhuru Iti We iti Cyale Cyale Puracyale Puracyale Kusume Kusuma Ware Ili Mili Givi Jvala Madpanaya Soha Catatan Mohon jgn OOT atau nyamfah di ruang ini atau saya delete, dan paling parah saya edit… Tersedia tempat nyampah atau OOT di ruang tamu atau di postingan 🙂
Kwan Im pertama diperkenalkan ke Cina pada abad pertama SM, bersamaan dengan masuknya agama Buddha. Pada abad ke-7, Kwan Im mulai dikenal di Korea dan Jepang karena pengaruh Dinasti Tang. Pada masa yang sama, Tibet juga mulai mengenal Kwan Im dan menyebutnya dengan nama Chenrezig. Dalai Lama sering dianggap sebagai reinkarnasi dari Kwan Im di sebelum masuknya agama Buddha, menjelang akhir Dinasti Han, Kwan Im Pho Sat telah dikenal di Tiongkok purba dengan sebutan Pek Ie Tai Su yaitu Dewi Welas Asih Berbaju Putih. Kwan Im Hanzi;Pinyin Guan Yin sendiri adalah dialek Hokkian yang dipergunakan mayoritas komunitas Cina di Indonesia. Nama lengkap dari Kwan Im adalahKwan She Im Phosat Hanzi, pinyin Guan Shi Yin Pu Sa yang merupakan terjemahan dari nama aslinya dalam bahasa Sanskrit, LainKwan Im di Asia Timur, dikenal dengan berbagai nama. Akan tetapi “Kwan Im” atau “Kwan Tse Im” masih merupakan panggilan sederhana yang diberikan untuknya. Berikut adalah beberapa panggilan atau sebutan yang diberikan berdasarkan negara tertentuDi negara Jepang, Kwan Im Pho Satlebih dikenal dengan nama Dewi Kannon atau secara resmiKanzeon . Dalam bahasaKorea disebut Gwan-eum atauGwanse-eum, dalam bahasaThailand dikenal sebagai Kuan Eim atau Prah Mae Kuan Eim, di Hongkong propinsi Guang Dong; Kwun Yum atau Kun Yum, pelafalan ini berdasarkan bahasa Kanton, dan dalam bahasaVietnam, Quán Âm atau Quan Th Âm B NamaDikemudian hari, Dewi Kwan Im, identik dengan perwujudan dari Buddha Avalokitesvara. Secara absolut, pengertian Avalokitesvara Boddhisatvadalam bahasa Sansekerta adalah Valokita Kwan / Guan / Kwan Si / Guan Shi yang bermakna “Melihat ke bawah atau Mendengarkan ke bawah”. Bawah di sini bermakna ke dunia, yang merupakan suatu alam lokita. Svara Im / Yin berarti suara. Yang dimaksud adalah suara dari makhluk-makhluk yang menjerit atas penderitaan yang dialaminya. Oleh sebab itu Kwan Im adalah Bodhisatva yang melambangkan kewelas-asihan dan Kecil Kwan ImDewi Kwan Im Miao San lahir pada tanggal 19 bulan 2 tahun Kongcu – lik, pada jaman Kerajaan Ciu / Cian Kok pada tahun 403-221 Sebelum tanggal 19 bulan 6 yaitu pada usia 17 tahun memperoleh Penerangan dan mencapai tingkatan Boddisattva / Hud / Fo. Pada tanggal 19 bulan 9 di tahun yang sama, mencapai kesempurnaan dan berhasil Mokswa, naik ke langit bersama badan kasarnya menjadi Kwan Se Yin Pao Sat Jien So Jien Yen atau Dewi Kwan Im Tangan Seribu – Mata Seribu – Kepala Seribu. Dewi Kwan Im selalu membawa botol Amertha atau wadah suci berisi Embun Welas Asih yang berkhasiat mensucikan segala kotoran dosa serta Dewi Kwan ImDewi Kwan Im Miao San mengendarai Ikan Tombro yaitu lambang keteguhan menghadapi tantangan seperti Ikan Tombro berenang melawan arus meloncati jeram jadi seruan agar umat teguh tekadnya dan kuat menghadapi tantangan di dunia dengan jalan yang benar. Bertangan Seribu, Bermata Seribu bahkan Berkepala Seribu lambang bisa mampu menjangkau berbagai hal, Penyayang dan penuh Welas naik Bunga Teratai lambang Kesucian yang selalu bersih, biarpun tumbuh di atas Lumpur, agar umat meneladani makna yang tersirat dalam Kwan ImKwan Im Avalokitesvara sendiri asalnya digambarkan berwujud laki-laki diIndia, begitu pula pada masa menjelang dan selama Dinasti Tang tahun618-907. Namun pada awal Dinasti Sung 960-1279, berkisar pada abad ke 11, beberapa dari pengikut melihatnya sebagai sosok wanita yang kemudian digambarkan dalam para Kwan Im sebagai sosok wanita lebih jelas pada masa Dinasti Yuan 1206-1368. Sejak masa Dinasti Ming, atau berkisar pada abad ke 15, Kwan Im secara menyeluruh dikenal sebagai sudah mencapai taraf Buddha sudah tidak lagi terikat dengan bentuk apalagi gender, karena pada dasarnya roh itu tidak mempunyai bentuk fisik dan gender. Menurut cerita, Dewi Kwan Im adalah titisan Dewa Che Hangyang ber-reinkarnasi ke bumi untuk menolong manusia keluar dari penderitaan, karena beliau melihat begitu kacaunya keadaan manusia saat itu dan sebagai akibatnya terjadi penderitaan di Che Hang memilih wujud sebagai wanita, agar lebih leluasa untuk menolong kaum wanita yang membutuhkan pertolonganNya. Disamping itu agar lebih bisa meresapi penderitaan manusia, bila dalam bentuk wanita, karena di jaman itu, wanita lebih banyak menderita dan kurang leluasa dalam membuat sejumlah kitab Budhisme Tiongkok klasik, seperti Sutra Suddharma Pundarika Sutra Biau Hoat Lien Hoa Keng disebutkan ada 33 penjelmaan Kwan Im Pho Sat, antara lain Im Berdiri Menyeberangi Samudera; Im Menyebrangi Samudera sambil Berdiri diatas Naga; Im Duduk Bersila Bertangan Seribu; Im Berbaju dan Berjubah Putih Bersih sambil Berdiri; Im Berdiri Membawa Anak; Im Berdiri diatas Batu Karang/Gelombang Samudera; Im Duduk Bersila Membawa Botol Suci & Dahan Yang Liu; Im Duduk Bersila dengan Seekor Burung Kakak perwujudan yang beraneka bentuk dan posisi, nama atau julukan Kwan Im Avalokitesvara juga bermacam-macam, ada Sahasrabhuja Avalokitesvara Qian Shou Guan Yin, Cundi Avalokitesvara, dan lain-lain. Walaupun memiliki berbagai macam rupa, pada umumnya Kwan Im ditampilkan sebagai sosok seorang wanita cantik yang keibuan, dengan wajah penuh itu, Kwan Im Pho Sat sering juga ditampilkan berdampingan denganBun Cu Pho Sat dan Po Hian Pho Sat, atau ditampilkan bertiga dengan Tay Su Ci Pho Sat Da Shi Zhi Phu Sa – O Mi To Hud – Kwan Im Pho dalam Maha Karuna Dharani Ta Pei Cou / Ta Pei Shen Couada 84 perwujudan Dewi Kwan Im sebagai simbol dari Bodhisatva yang mempunyai kekuasaan utama di Kuil Pho To Sandipersembahkan kepada Kwan Im Pho Sat dengan perwujudan sebagaiBudha Vairocana, dan di sisi kiri atau kanan berjajar 16 perwujudan lainnya. Perwujudan Beliau di altar utama Kim Tek Ie salah satuKelenteng tertua di Indonesia adalahKing Cee Kwan Im Kwan Im Membawa Sutra Memberi Pelajaran Buddha Dharma kepada umat manusia.Disamping itu terdapat pula wujud Kwan Im Pho Sat dalam Qian Shou Guan Yin Kwan Im Seribu Tangan sebagai perwujudan Beliau yang selalu bersedia mengabulkan permohonan perlindungan yang tulus dari umatNya. Julukan Beliau secara lengkap adalah Tay Cu Tay Pi – Kiu Kho Kiu Lan – Kong Tay Ling Kam – Kwan Im Sie Im Pho agama Buddha memasuki Tiongkok Masa Dinasti Han, pada mulanya Avalokitesvara Bodhisattva bersosok pria. Seiring dengan berjalannya waktu, dan pengaruh ajaran Taoisme serta Kong Hu Cu, menjelang era Dinasti Tang, profil Avalokitesvara Bodhisattva berubah dan ditampilkan dalam sosok pengaruh ajaran Tao, probabilita perubahan ini terjadi karena jauh sebelum mereka mengenal Avalokitesvara Bodhisattva, kaum Taois telah memuja Dewi Tao yang disebut “Niang-Niang” Probabilitas adalah Dewi Wang Mu Niang-Niang. Sehubungan dengan adanya legenda Puteri Miao Shan yang sangat terkenal, mereka memunculkan tokoh wanita yang disebut“Guan Yin Niang Niang”, sebagai pendamping Avalokitesvara Bodhisattva laun tokoh Avalokitesvara Bodhisattva pria dilupakan orang dan tokoh Guan Yin Niang-Niang menggantikan posisinya dengan sebutan Guan Yin Phu Sa. Dari pengaruh ajaran Kong Hu Cu, mereka menilai kurang layak apabila kaum wanita memohon anak pada seorang Dewa. Bagi para penganutnya, hal itu dianggap sesuai dengan keinginan Kwan Im sendiri untuk mewujudkan dirinya sebagai seorang wanita, agar lebih leluasa untuk menolong kaum wanita yang membutuhkan sini jelas bahwa tokoh Avalokitesvara Bodhisattva berasal dari India dan tokoh Guan Yin Phu Sa berasal dari Tiongkok. Avalokitesvara Bodhisattva memiliki tempat suci di gunung Potalaka, Tibet,Pu Tao Shan sedangkan Kwan Im Pho Sat memiliki tempat suci di gunung di kepulauan Zhou Shan,Cina. Kesimpulan atas hal ini adalah tokoh Avalokitesvara Bodhisatva merupakan stimulus awal munculnya Kwan Im Pho kepercayaan Buddhisme yang berkembang pesat di China, diyakini bahwa segala permohonan yang berangkat dari ketulusan dan niat suci, maka biasanya Dewi Kwan Im akan mengabulkan permintaan pada saat-saat genting dimana seseorang tengah berhadapan dengan bahaya. Sehingga dalam kurun ribuan tahun, pengabdian moral dari Dewi Kwan Im dikenal galib berporos empat jalan kebenaran. Yakni, pengembangan kebajikan, pengembangan toleransi dan saling hormat menghormati, pengendalian batin dan mawas diri, serta menghindarkan dari Kitab Suci Kwan Im Tek Tooyang disusun oleh Chiang Cuen, Dewi Kwan Im Miao San lahir pada tanggal 19 bulan 2 tahun Kongcu – lik, pada jaman Kerajaan Ciu / Cian Kok pada tahun 403-221 Sebelum Masehi. Terkait dengan legenda puteri Miao Shan, anak dari Raja Miao Zhuang / Biao Cong / Biao Cuang / Miao Chiang / Miao Tu Huang, penguasa negeri Xing Lin Hin Lim, kira-kira pada akhir Dinasti Zhou di abad ke-3 SM. Dinasti Zhou sendiri berkuasa dari tahun 1122 – 255 Miao Zhuang sangat mendambakan seorang anak lelaki, tetapi yang dimilikinya hanyalah 3 orang puteri. Puteri tertua bernama Miao Shu, yang kedua bernama Miao Yin El, dan yang bungsu bernama Miao ketiga puteri tersebut menginjak dewasa, Raja mencarikan jodoh bagi mereka. Puteri pertama memilih jodoh seorang pejabat sipil, yang kedua memilih seorang jendral perang sedangkan Puteri Miao Shan tidak berniat untuk menikah. Ia malah meninggalkan istana dan memilih menjadi Bhikunidi Klenteng Bai Que Shi Tay Hiang Shan.Miao Yin El menikah serta di kemudian hari menurunkan Raja Miao Li yang mempunyai putri bernama Yu Lan. Miao Shu dan Miao Yin lebih cenderung dimanja oleh fasilitas istana dan berfoya-foya. Sementara Miao Shan dengan rajin menjaga dan merawat kedua orang tua mereka. Dari ketiga putri sang Raja, putri ketiga lah yang sangat berbakti kepada kedua orangtua serta leluhurnya. Ia juga memperlihatkan sifat welas asih kepada semua makhluk. Itu sebabnya ia sudah vegetarian sejak saat masih bayi, bila Miao Shan mendengar kata “bunuh”, ia akan menangis sekeras-kerasnya dan tidak mau bila diberi makan daging saat balita. Toleransinya kepada dayang-dayang istana sangat besar sehingga ia disayangi oleh semua pihak. Ia selalu mengaplikasikan bentuk-bentuk kebajikan Buddhisme yang ia pelajari dan dalami ke dalam hidup tersebut menimbulkan iri hati dan benci dari kedua kakak perempuannya, sehingga dengan intrik dan hasutan jahat bekerja sama dengan seorang peramal tua yang jahat akhirnya Miao Shan diusir dari istana. Miao Shan dituduh titisan dari iblis jahat, sehingga negeri mereka yang dulunya makmur, sekarang selalu dirundung bencana. Padahal bencana dan masalah datang, karena banyak pejabat istana termasuk si peramal tua jahat itu terlibat korupsi besar-besaran, bahkan si peramal tua berambisi mengambil tahta Sang jahat itu mengklaim sejak Miao Shan lahir bencana susul menyusul tiada henti. Kalau bukan kekeringan, pasti kebanjiran. Kalau bukan kelaparan pasti wabah penyakit. Sehingga Miao Shan dianggap jelmaan iblis yang dikutuk oleh pengembaraannya Miao Shan mengabdikan diri sebagai samanericalon biksu perempuan. Tahun berganti tahun, akhirnya Sang Raja, ayahanda Miao Shan menjadi sakit-sakitan karena merasa rindu pada putri bungsunya tersebut. Sampai akhirnya sang Raja menderita penyakit aneh yang sekujur tubuhnya ditumbuhi bisul dan borok tak tersembuhkan. Disinyalir ada hubungannya dengan ilmu iblis yang dipelajari oleh peramal tua yang mengincar tahtanya. Bahkan Raja menjadi buta dan permaisuri menjadi kelainan jiwa akibat merindukan putri bungsu Shan yang merasa iba, berkat kesaktiannya, mengubah dirinya menjadi seorang bikkhuni. Ia mendatangi istana, dan menjenguk ayahandanya yang terkapar sakit, dengan dalih sebagai tabib. Setelah Miao Shan membacakanparita, ayah ibunya itu merasakan damai yang tiada tara, sehingga mereka tertidur dengan damai. Namun dalam penyamarannya itu, Ia bukannya hanya mengobati, tetapi juga memberi petunjuk bahwa Sang Raja menderita penyakit aneh, dan hanya dapat sembuh jika mengkonsumsi sekerat daging manusia dan sebiji bola mata yang berasal dari tubuh putri kandungnya. Tentu saja ayah ibunya tidak mendengar hal ini karena sudah tertidur, kalau mendengar mungkin mereka tidak berkenan menjalankan ibu suri dan kedua kakaknya, Miao Shan membeberkan cara pengobatan aneh itu. Di saat meminta kedua kakak perempuannya untuk berkorban diiris otot lengan dan dicungkil sebelah bola matanya untuk dicampur pada obat bagi ayah mereka, saat itu juga keduanya berlutut di samping ranjang ayahanda mereka, menangis tersedu-sedu.“Oh, Ayahanda, kasihanilah saya Miao Shu. Saya masih memiliki anak yang masih kecil-kecil dan mereka masih membutuhkan saya untuk membesarkan mereka.”Tak lama berselang, Miao Yin menyusul dengan kalimat bernada serupa. Kali ini tangisnya lebih deras. tiba-tiba Miao Shan menengahi, dengan bijak ia berkata.”Kalau begitu biarkan daging dan bola mata saya saja yang dikorbankan untuk kesembuhan Baginda.” Saat itu kedua kakaknya belum menyadari yang dihadapan mereka adalah adik bungsunya Miao Shan, oleh karena dandanannya yang sederhana sebagai biksuni dan juga karena sekian tahun lamanya mengembara di mengiris sekerat otot lengan dan mencongkel bola matanya sendiri dengan belati tanpa rasa takut, dengan tenang serta penuh keikhlasan, ia memberikan bagian-bagian tubuhnya itu untuk campuran ramuan obat untuk ayah ibunya. Saat mengaduk-aduk ramuan obat itu, terjadi keajaiban. Ramuan obat itu memancarkan harum wangi dupa dan memenuhi seluruh penjuru Miao Zhuang setelah meminum “obat mujarab” tersebut sembuh seketika dan matanya dapat melihat kembali. Atas jasanya, Raja menanyakan apa yang diinginkan oleh Miao Shan yang masih belum dikenali oleh mereka. “Hamba tidak menginginkan bayaran apapun, hamba hanya berbuat baik untuk menyebarkan dharma dan ajaran sang Buddha.” Demikian kata Miao Shan.“Minimal apa ada permintaan biksuni agar kami tidak merasa terlalu sungkan karena tidak memberikan apa-apa.” Kata Sang sejenak, kemudian Miao Shan melanjutkan. “Hamba sudah lama kehilangan ayah dan ibu, bolehkan hamba memeluk Baginda dan Permaisuri sehingga kerinduan akan ayah-ibu bisa terobati?”“Ha? Sesederhana itu? Kenapa tidak boleh… silahkan.” Sahut sang Shan menunduk dan menghampiri ayah bundanya itu, setelah bersujud di pelukan Raja ia kemudian berpindah ke pelukan permaisuri dengan airmata berlinang dan suara isak tangis. “Ibu, maafkan anak yang tidak berbakti” demikian Miao Shan berbisik. Karena jarak dekat, permaisuri baru menyadari kalau itu adalah putri bungsunya yang telah diusir dari istana akibat konspirasi pejabat yang tidak setia. Raja yang kaget dan senang bukan kepalang memeluk tubuh putri bungsunya itu dengan airmata itulah kebajikan dan keluhuran budi Miao Shan menjadi legenda di tanah Tiongkok. Ia menggugah ketulusan tanpa pamrih, pengorbanan tanpa batas, sifat welas asih yang tiada tara, dan masih banyak lagi kemuliaan yang tidak dapat disebutkan satu per peristiwa fenomenal tersebut, Miao Shan tetap bertekad melanjutkan pertapaannya dengan menjadi biksuni sepanjang hidup dan pengabdiannya. Meski berat hati, tapi Raja Miao Zhung dan permaisurinya merelakan putri bungsunya tersebut, memaklumi niatnya untuk mengabdi bagi mengenang putri bungsunya tersebut, Raja Miao Zhung memerintahkan pekerja seni rupa terbaik di negerinya membuat patung berwujud putri Miao Shan dan mendirikan vihara Dewi Kwan Im pertama diPho To San“Putri saya, Miao Shan, ibarat memiliki seribu tangan untuk membantu sesama dengan tulus serta ikhlas, dan seribu mata yang peka melihat penderitaan rakyat jelata!” demikian kata Raja Miao Zhuang dalam nada bangga, yang ternyata salah ditanggapi oleh para pemahat arca istana. Arca rampung dengan memiliki simbolisasi seribu tangan dan seribu mata. Itulah awal ihwal Miao Shan yang melegenda menjadi Qian Shou Guan Yin Dewi Kwan Im Seribu Tangan.Dikisahkan ketika Miao Shan berhasil mencapai pencerahan menjadi Buddha, saat hendak memasuki gerbang Nirwana, ia mendengar banyak tangisan penderitaan dari alam manusia di bawah. Ia kemudian membatalkan memasuki Nirwana dan memilih berada di alam manusia untuk membantu setiap makhluk hidup, karena masih mendengar tangisan penderitaan manusia. Ia senantiasa menyingkirkan segala macam penderitaan dan menumbuhkan kebahagiaan dengan mewujudkan permintaan kesejahteraan kaum temurun masyarakat Tionghoa sangat menghormati Dewi Kwan Im. Hampir di setiap rumah penganut Konfusiunisme dan klenteng-klentengpasti memiliki rupam atau diorama puja untuk mengenang jasa dan Miao ShanSelain itu, menurut Kitab Suci Kwan Im Tek Too yang disusun oleh Chiang Cuen, Dewi Kwan Im dilahirkan pada zaman Kerajaan Ciu / Cian Kok pada tahun 403-221 SM terkait dengan legenda Puteri Miao Shan, anak dari Raja Miao Zhuang / Biao Cong / Biao Cuang Penguasa Negeri Xing Lin Hin Lim, kira-kira pada akhir Dinasti Zhou di abad III bahwa Raja Miao Zhuang sangat mendambakan seorang anak lelaki, tapi yang dimilikinya hanyalah 3 tiga orang puteri. Puteri tertua bernama Miao Shu Biao Yuan, yang kedua bernama Miao Yin Biao In dan yang bungsu bernama Miao Shan Biao Shan.Setelah ketiga puteri tersebut menginjak dewasa, Raja mencarikan jodoh bagi mereka. Puteri pertama memilih jodoh seorang pejabat sipil, yang kedua memilih seorang jendral perang sedangkan Puteri Miao Shan tidak berniat untuk menikah. Ia malah meninggalkan istana dan memilih menjadi Bhikuni diKlenteng Bai Que Shi Tay Hiang Shan.Setelah ketiga puteri tersebut menginjak dewasa, Raja mencarikan jodoh bagi mereka. Puteri pertama memilih jodoh seorang pejabat sipil, yang kedua memilih seorang jendral perang sedangkan Puteri Miao Shan tidak berniat untuk menikah. Ia malah meninggalkan istana dan memilih menjadi Bhikuni diKlenteng Bai Que Shi Tay Hiang Shan.Kematian dan di alam bakaBerbagai cara diusahakan oleh Raja Miao Zhuang agar puterinya mau kembali dan menikah, namun Puteri Miao Shan tetap bersiteguh dalam pendirianNya. Pada suatu ketika, Raja Miao Zhuang habis kesabarannya dan memerintahkan para prajurit untuk menangkap dan menghukum mati sang kematianNya, arwah Puteri Miao Shan mengelilingi neraka. Karena melihat penderitaan makhluk-makhluk yang ada di neraka, Puteri Miao Shan berdoa dengan tulus agar mereka berbahagia. Secara ajaib, doa yang diucapkan dengan penuh welas asih, tulus dan suci mengubah suasana neraka menjadi seperti Akherat, Yan Luo Wang, menjadi bingung sekali. Akhirnya arwah Puteri Miao Shan diperintahkan untuk kembali ke badan kasarNya. Begitu bangkit dari kematianNya, Buddha Amitabha muncul di hadapan Puteri Miao Shan dan memberikan Buah Persik Dewa. Akibat makan buah tersebut, sang Puteri tidak lagi mengalami rasa lapar, ke-tuaan dan kematian. Buddha Amitabha lalu menganjurkan Puteri Miao Shan agar berlatih kesempurnaan di gunung Pu Tuo, dan Puteri Miao Shan-pun pergi ke gunung Pu Tuo dengan diantar seekor harimau jelmaan dari Dewa rajaSembilan tahun berlalu, suatu ketika Raja Miao Zhuang menderita sakit parah. Berbagai tabib termasyur dan obat telah dicoba, namun semuanya gagal. Puteri Miao Shan yang mendengar kabar tersebut, lalu menyamar menjadi seorang Pendeta tua dan datang menjenguk. Namun terlambat, sang Raja telah kesaktianNya, Puteri Miao Shan melihat bahwa arwah ayahNya dibawa ke neraka, dan mengalami siksaan yang hebat. Karena rasa bhaktiNya yang tinggi, Puteri Miao Shan pergi ke neraka untuk menolong. Pada saat akan menolong ayahNya untuk melewati gerbang dunia akherat, Puteri Miao Shan dan ayahNya diserbu setan-setan kelaparan. Agar mereka dapat melewati setan-setan kelaparan itu, Puteri Miao Shan memotong tangan untuk dijadikan santapan setan-setan hidup kembali, Raja Miao Zhuang menyadari bahwa bhakti ketiga putrinya sangat luar biasa. Akhirnya sang Raja menjadi sadar dan mengundurkan diri dari pemerintahan serta bersama-sama dengan keluarganya pergi ke gunung Xiang Shan untuk bertobat dan mengikuti jalan Buddha. Rakyat yang mendengar bhakti Puteri Miao Shan hingga rela mengorbankan tanganNya menjadi sangat terharu. Berbondong-bondong mereka membuat tangan palsu untuk Puteri Miao O Mi To Hud amitabha yang mengetahui hal itu segera menolong dan memberikan “Seribu Tangan dan Seribu Mata, sehingga Beliau dapat mengawasi dan memberikan pertolongan lebih banyak kepada manusia. Buddha O Mi To Hud yang melihat ketulusan rakyat, juga merangkum semua tangan palsu tersebut dan mengubahNya menjadi suatu bentuk kesaktian serta memberikannya kepada Puteri Miao Shan. Lalu Ji Lay Hud memberiNya gelar Qian Shou Qian Yan Jiu Ku Jiu Nan Wu Shang Shi Guan Shi Yin Phu Sa, yang artinya Bodhisatva Kwan Im Penolong Kesukaran Yang Bertangan Dan Bermata Seribu Yang Tiada Bandingnya, Buddha O Mi To Hud AmitabhaKwan Im, Dewi Tangan seribuDalam kisah lain disebutkan bahwa pada saat Kwan Im Phu Sa diganggu oleh ribuan setan, iblis dan siluman, Beliau menggunakan kesaktianNya untuk melawan mereka. Ia berubah wujud menjadi Kwan Im Bertangan dan Bermata Seribu, dimana masing-masing tangan memegang senjata Dewa yang berbeda Kwan Im Lengan Seribu ini juga memiliki versi yang berbeda, diantaranya adalah pada saat Puteri Miao Shan sedang bermeditasi dan merenungkan penderitaan umat manusia, tiba-tiba kepalanya pecah juga bahwa pada saat pelantikan Puteri Miao Shan menjadi Pho Sat, Puteri Miao Shan diberi 2 dua orang pembantu, yakni Long Ni dan Shan Cai. Konon, Long Ni diberi gelar Giok Li Yu Ni atau “Gadis Kumala” dan Shan Cai bergelar Kim Tong Jin Tong atau “Jejaka Emas”. Pada mulanya, Long Ni adalah cucu dari Raja Naga Liong Ong, yang diberi tugas untuk menyerahkan mutiara ajaib kepada Kwan Im, sebagai rasa terima kasih dari Liong Ong karena telah menolong puterinya. Namun ternyata Long Ni justru ingin menjadi murid Kwan Im dan mengabdi untuk Shan Cai ada 2 dua versi legenda. Versi pertama berdasarkan legenda Puteri Miao Shan yang menceritakan bahwa Shan Cai adalah pemuda yatim piatu yang ingin belajar ajaran Buddha. Ia ditemukan oleh To Te Kong dan diserahkan kepada Kwan Im untuk dididik. Versi lain dalam cerita Se Yu Ki Xi You Ji menyebutkan bahwa Shan Cai adalah putera siluman kerbau Gu Mo Ong Niu Mo Wang dengan Lo Sat Li Luo Sa Ni. Nama asliNya adalah Ang Hay Jie Hong Hai Erl atau si Anak kenakalan dan kesaktian Ang Hay Jie, Sang Kera Sakti Sun Go Kong / Sun Wu Kong meminta bantuan kepada Kwan Im Pho Sat untuk Ang Hay Jie berhasil ditaklukkan oleh Kwan Im Pho sat dan diangkat menjadi muridNya dengan panggilan Shan Cai. Dalam hal ini, banyak orang yang salah mengerti dan menganggap bahwa salah 1 satu pengawal Kwan Im Po Sat adalah Lie Lo Cia Li Ne Zha, yang penampilanNya memang mirip dengan Ang Hay Jie. Secara khusus terdapat perbedaan diantara keduaNya, Lie Lo Cia menggunakan senjata roda api di kakiNya, sedangkan Ang Hay Jie menggunakan semburan api dari mulutnya. Lie Lo Cia adalah anak dari Lie King dan Ang Hay Jie adalah anak dari Gu Mo Puteri Miao ShanDalam legenda Puteri Miao Shan, disebutkan bahwa kakak-kakak Miao Shan bertobat dan mencapai kesempurnaan, lalu mereka diangkat sebagai Pho Sat oleh Giok Hong Siang Te. Puteri Miao Shu diangkat sebagai Bun Cu Pho Sat Wen Shu Phu Sa dan Puteri Miao Yin sebagai Po Hian Pho Sat Pu Xian Phu Sa. Disebutkan juga bahwa pada saat pelantikan Puteri Miao Shan menjadi Pho Sat, Puteri Miao Shan diberi 2 dua orang pembantu, yakni Long Ni dan Shan Cai. Konon, Long Ni diberi gelar Giok Li Yu Ni atau “Gadis Kumala” dan Shan Cai bergelar Kim Tong Jin Tongatau “Jejaka Emas”.Pada mulanya, Long Ni adalah cucu dari Raja Naga Liong Ong, yang diberi tugas untuk menyerahkan mutiara ajaib kepada Kwan Im, sebagai rasa terima kasih dari Liong Ong karena telah menolong puterinya. Namun ternyata Long Ni justru ingin menjadi murid Kwan Im dan mengabdi kepadaNya. Khusus untuk Shan Cai ada 2 dua versi legenda. Versi pertama berdasarkan legenda Puteri Miao Shan yang menceritakan bahwa Shan Cai adalah pemuda yatim piatu yang ingin belajar ajaran Buddha. Ia ditemukan oleh To Te Kong dan diserahkan kepada Kwan Im untuk lain dalam cerita Se Yu Ki Xi You Ji menyebutkan bahwa Shan Cai adalah putera siluman kerbau Gu Mo Ong Niu Mo Wang dengan Lo Sat Li Luo Sa Ni. Nama asliNya adalah Ang Hay Jie Hong Hai Erl atau si Anak Merah. Karena kenakalan dan kesaktian Ang Hay Jie, Sang Kera Sakti Sun Go Kong / Sun Wu Kong meminta bantuan kepada Kwan Im Pho Sat untuk Ang Hay Jie berhasil ditaklukkan oleh Kwan Im Pho sat dan diangkat menjadi muridNya dengan panggilan Shan Cai. Dalam hal ini, banyak orang yang salah mengerti dan menganggap bahwa salah 1 satu pengawal Kwan Im Po Sat adalah Lie Lo Cia Li Ne Zha, yang penampilanNya memang mirip dengan Ang Hay Jie. Secara khusus terdapat perbedaan diantara keduaNya, Lie Lo Cia menggunakan senjata roda api di kakiNya, sedangkan Ang Hay Jie menggunakan semburan api dari mulutnya. Lie Lo Cia adalah anak dari Lie King dan Ang Hay Jie adalah anak dari Gu Mo Ong.
doa meminta pertolongan dewi kwan im