SEMIOTIKAPERTUNJUKAN DALAM DRAMA "SAYANG ADA ORANG LAIN" Arahan Sutradara : Nuris Iman. oleh : R.A. Hartyanto. A. Pengantar. Menurut Endraswara (2003 : 64) structural semiotic muncul sebagai akibat ketidakpuasan terhadap kajian structural yang hanya menitikberatkan pada aspek intrinsic, semiotic memandang karya sastra memiliki sistem sendiri. SEORANGPENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Percakapan dua orang atau lebih dalam drama disebut INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan: malvin4643 Percakapan dua orang atau lebih disebut dialogSemoga membantu, maaf jika salah dan jadikan yang terbaik.. Jawaban yang benar diberikan: Adrian88876 Percakapan dua orng atau lebih disebut dialog Jawaban yang benar diberikan: nopitafy3588 1.A2 Namunada pihak 'baik' yang memberikan sumbangan ke mereka. Dalam sejarah modern, Saksi Yehova ini dimulai pada akhir abad ke-19. Saksi Jehova ini berdiri dari sekelompok kecil siswa Alkitab yang tinggal dekat Pittsburgh, Pennsylvania, di Amerika Serikat. Mereka mulai menganalisis Alkitab secara sistematis. Dilansirdari Ensiklopedia, orang yang memberikan informasi dalam berita disebut cameramen. Itulah tadi jawaban dari orang yang memberikan informasi dalam berita disebut? , semoga membantu. Kemudian, Pak Guru sangat menyarankan siswa sekalian untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu diketahui deret aritmatika dengan penjelasan jawaban dan TugasDirektur Secara Umum. Jika kamu mengira bahwa tugas direktur adalah tugas yang mudah, seperti meeting atau memberikan tanda tangan, maka kamu salah besar. Ada banyak hal yang harus dilakukan oleh seorang direktur untuk menjalankan perusahaannya. Diantaranya adalah sebagai berikut. Site De Rencontre Pour Mariage En Tunisie. Quipperian, siapa yang suka nonton lenong atau wayang? Ayo, ngaku! Kamu enggak perlu malu, kok, soalnya orang yang suka nonton drama itu termasuk dalam kelompok orang-orang kece yang mencintai seni. Materi drama tentunya merupakan salah satu materi sastra yang harus kamu pelajari di pelajaran Bahasa Indonesia. Kali ini, Quipper Blog akan mengupas tuntas materi teks drama biar kamu bisa memahaminya dengan baik. Apa pengertian dan unsur-unsurnya? Daripada makin kepo, yuk simak di bawah ini! Pengertian Drama Drama berasal dari kata dalam bahasa Yunani, yakni draomai yang memiliki arti berbuat, bertindak, dan bereaksi. Dari beberapa arti itu, drama dapat diartikan sebagai tindakan atau perbuatan. Dengan demikian, definisi dari drama adalah karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah laku yang dipentaskan dalam beberapa babak. Perlu kamu ketahui, istilah drama pada masa penjajahan Belanda di Indonesia disebut dengan tonil. Istilah itu kemudian berkembang dan diganti menjadi istilah sandiwara. Kata sandiwara itu sendiri berasal dari bahasa Jawa, yakni sandi rahasia’ dan wara pengajaran.’ Jadi, sandiwara mengandung makna pengajaran yang dilakukan dengan perlambang. Kaitannya istilah tersebut dengan drama ada pada nilai-nilai yang tersampaikan dalam suatu drama. Biasanya, suatu drama berisikan kritik atas keadaan sosial masyarakat kepada penguasa atau memberikan gambaran kondisi ideal yang kiranya harus diwujudkan dalam masyarakat di kehidupan sehari-hari. Struktur Teks Drama Sebuah teks drama pada dasarnya terbagi atas beberapa bagian yang disebut sebagai babak dan babak tersebut dibagi lagi atas beberapa adegan. Diawali oleh prolog, dialog, dan epilog. Ketiga hal itu merupakan struktur pembangun teks drama. Prolog adalah kata pendahuluan yang menarik perhatian penonton ke dalam suasana yang dikehendaki. Sederhananya, prolog ialah adegan pembuka drama. Lalu, masuk ke dalam dialog, yakni percakapan antar tokoh dalam adegan. Percakapan itu membuat penonton memahami seperti apa cerita yang diangkat dalam suatu drama. Dan, struktur akhir drama ialah epilog. Pengertian dari epilog ialah kata-kata yang mengandung ikhtisar seluruh cerita. Dengan kata lain, epilog ialah adegan akhir atau penutup suatu drama. Jenis-jenis Drama Jenis-jenis drama dibagi menjadi beberapa jenis, yakni berdasarkan penyajian lakon, sarana pementasannya, dan benar atau tidaknya naskah drama. Berdasarkan penyajian lakon, drama terbagi menjadi Drama tragedi drama yang ceritanya penuh dengan kesedihan. Drama komedi drama yang penuh dengan kelucuan. Drama tragedikomedi perpaduan antara drama sedih dan lucu. Opera drama yang dialognya dinyanyikan dengan iringan musik. Melodrama drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi atau musik. Farce drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan. Tablo jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan. Sendratari gabungan antara seni drama dan seni tari Lalu, berdasarkan sarana pementasannya, pembagian drama terdiri dari Drama panggung drama yang dimainkan para aktor di atas panggung. Drama radio/sandiwara radio tidak bisa dilihat dan diraba hanya bisa didengar oleh penikmat. Drama wayang drama yang diiringi pergelaran wayang. Drama boneka para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang. Dan, berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama, jenis drama terbagi menjadi Drama tradisional pertunjukan drama yang tidak menggunakan naskah. Pemain bebas berdialog yang terpenting jalan cerita mengalir dan sesuai dengan tema. Contoh ludruk, lenong, ketoprak. Drama modern pertunjukan drama yang menggunakan naskah drama. Para pemain harus mengikuti dialog yang terdapat dalam naskah. Ciri-ciri Teks/Naskah Drama Setelah memahami pengertian, struktur, dan jenis-jenisnya, kamu perlu juga memahami tentang ciri-ciri naskah drama. Perlu diketahui, ciri-ciri naskah drama memiliki kekhasannya sendiri sehingga membedakannya dengan ciri-ciri bentuk sastra lainnya, yakni prosa dan puisi. Berikut ciri-ciri naskah drama Seluruh ceritanya berbentuk dialog, semua ucapannya ditulis dalam teks. Semua dialog tidak menggunakan tanda petik dua “…” karena dialog drama bukanlah kalimat langsung. Dalam naskah drama terdapat petunjuk lakuan. Petunjuk itu harus dilakukan oleh pemain atau aktor yang melakonkan naskah tersebut. Petunjuk lakuan itu ditandai oleh dua tanda kurung. Unsur-unsur Intrinsik Naskah Drama Dalam teks atau naskah drama, terdapat unsur-unsur intrinsik yang membangunnya. Unsur-unsur itu terbagi menjadi tema, alur, tokoh, watak, latar, dan amanat. Tema merupakan inti dari sebuah cerita. Setiap teks atau naskah drama pasti memiliki tema sehingga pokok penceritaannya dapat dipahami oleh penonton. Unsur kedua ialah alur. Secara sederhana, pengertian alur adalah jalan cerita dari sebuah pertunjukan drama mulai dari babak pertama sampai dengan babak akhir. Alur ini membingkai penceritaan dalam drama sehingga penonton memahami kronologi kisahan dalam cerita. Lalu, ada unsur tokoh. Unsur tersebut dapat disebut juga pelaku, terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu figuran. Unsur keempat ialah watak. Pengertian watak secara sederhana ialah perilaku yang diperankan oleh tokoh. Watak protagonis adalah watak yang baik lawannya adalah antagonis. Kemudian, unsur selanjutnya ialah latar. Definisi dari latar ialah gambaran tempat, waktu, dan situasi peristiwa dalam cerita drama. Dan, unsur terakhir ialah amanat, yakni pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca/penonton yang disampaikan melalui peran para tokohnya. Keenam unsur tersebut pastinya ada dalam naskah drama. Bila kehilangan salah satu unsur tersebut, penonton pasti akan kesulitan memahami cerita yang tengah dipentaskan dalam drama. Itulah pembahasan mengenai materi teks drama yang bisa Quipper Blog sampaikan. Kalau kamu ingin mendapatkan penjelasan lebih detail tentang materi ini, maka kamu bisa mendapatkannya di Quipper Video. Bergabung dengan Quipper Video tentunya akan sangat membantumu memahami materi tersebut. Di Quipper Video, ada video pembelajaran dari tutor-tutor kece nan profesional yang mampu menjelaskan hal-hal rumit dengan cara sederhana. Dengan begitu, kamu pun akan lebih cepat memahami materi drama ataupun materi lainnya dengan menonton dan mencermati video pembelajaran. Yuk, tunggu apa lagi, gabung bersama Quipper Video! Sumber Catatan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII KTSP 2006 Quipper Video Yuk, Baca Beragam Contoh Teks Drama Ini Biar Kamu Paham Materi Teks Drama! Penulis Muhammad Khairil Drama merupakan salah satu genre sastra dengan kekhasan pada unsur dialog. Hal ini sebagaimana pendapat Suryaman 2010 10 yang menyatakan drama sebagai karya sastra yang berupa dialog-dialog dan memungkinkan untuk dipertunjukkan sebagai tontonan. Meskipun memiliki kemungkinan untuk dipertunjukkan, tetapi drama tidak selalu dipentaskan. Wahyudi cari99 menyatakan bahwa ada drama untuk dibaca saja meskipun di dalamnya terdapat dialog atau cakapan dan petunjuk pemanggungan. Drama seperti ini lazim disebut closet drama atau drama baca. Sementara itu, ada juga drama yang dipentaskan yang disebut sebagai drama drama atau teks-teks drama ialah semua teks yang bersifat dialog dan isinya membentangkan sebuah alur Luxemburg, 1984. Hal ini sejalan dengan pendapat Wiyanto 2002 31-32 yang menyatakan naskah drama sebagai karangan yang berisi cerita atau lakon. Prosa fiksi berbentuk cerita atau memiliki alur yang dikisahkan secara langsung. Berbeda dengan prosa fiksi, penuturan cerita dalam naskah drama ditampilkan melalui dialog para tokohnya. Drama menampilkan alur dengan konflik kehidupan. Karya sastra ini mendramatisasikan konflik-konflik yang dialami oleh manusia, meskipun tokoh- tokoh yang diangkatnya tidak selalu manusia. Drama bisa mengangkat tokoh binatang, tokoh hantu, tokoh benda-benda di alam, tokoh mainan, dan sebagainya. Dengan mendramatisasikan kehidupan manusia, pembaca teks drama atau penonton pementasan drama akan mendapatkan amanat yang bermanfaat untuk kehidupannya. Dengan alasan ini, pembelajaran drama di sekolah sangat relevan untuk mengayakan pengalaman jiwa para siswa, sekaligus membangun Unsur Drama1 AlurAlur atau plot atau kerangka cerita merupakan jalinan cerita atau kerangka dari awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh yang berlawanan Waluyo, 20018. Menurut Wiyanto 200224, secara rinci, perkembangan plot drama ada enam tahap, yaitu eksposisi, konflik, komplikasi, krisis, resolusi, dan keputusan. Tahap eksposisi disebut pula tahap perkenalan. Wujud perkenalan ini berupa penjelasan untuk mengantarkan penonton pada situasi awal lakon drama. Pada tahap konflik, mulai muncul insiden kejadian. Insiden pertama inilah yang memulai plot sebenarnya, karena insiden merupakan konflik yang menjadi dasar sebuah drama Wiyanto 2002 25.Selanjutnya, cerita berkembang ke dalam tahap komplikasi sehingga menimbulkan konflik-konflik yang semakin banyak dan rumit. Banyak persoalan yang saling terkait yang menimbulkan tanda tanya. Konflik pun akhirnya memuncak dan masuk pada tahap krisis. Klimaks berarti titik pertikaian paling ujung yang dicapai pemain protagonis pemeran kebaikan dan pemain antagonis pemeran kejahatan. Tahap resolusi merupakan penyelesaian konflik. Jalan keluar penyelesaian konflik-konflik yang terjadi sudah mulai tampak jelas. Tahap terakhir adalah keputusan. Pada tahap ini semua konflik berakhir dan sebentar lagi cerita selesai. Dengan selesainya cerita, maka pementasan drama selesai Wiyanto, 2002 26.Struktur alur drama ini sejalan dengan struktur alur dalam buku siswaGambar Struktur Alur Drama Kemdikbud, 2018Menurut Wiyanto 200212, alur drama disajikan dalam urutan babak dan adegan. Babak adalah bagian terbesar dari drama. Pergantian babak bisa ditandai dengan layar yang turun atau lighting sejenak dimatikan. Pergantian babak biasanya menandai pergantian latar di panggung pergantian properti, baik latar waktu, atau latar tempat/ruang, atau keduanya. Adegan adalah bagian dari babak. Satu babak dapat terdiri atas beberapa adegan. Sebuah adegan hanya menggambarkan satu suasana. Pergantian adegan tidak selalu disertai pergantian TokohTokoh adalah pelaku yang menggerakkan alur drama. Cara menggambarkan tokoh disebut penokohan. Penokohan ini erat hubungannya dengan perwatakan. Menurut Wiyanto 2002 27, karakter atau perwatakan adalah keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokoh dalam lakon drama. Watak para tokoh ini dapat digambarkan dalam tiga dimensi watak dimensional, yaitu dimensi fisiologis, psikologis, dan sosiologis Waluyo, 200317-18. Dimensi fisiologis terkait dengan kondisi fisik tokoh seperti umur, jenis kelamin, warna kulit, tinggi rendah badan, kurus gemuk badan, suara, dan sebagainya. Dimensi psikologis terkait dengan kondisi psikis seperti watak, mentalitas, standar moral, temperamen, keadaan emosi, dan sebagainya. Dimensi sosiologis terkait dengan kondisi sosial yang melingkupinya, seperti pekerjaan atau mata pencaharian, agama, ras, kelas sosial, dan peranannya terhadap jalan cerita, tokoh-tokoh dalam drama dapat dikategorikan dalam tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang mendukung cerita. Dalam drama biasanya ada satu atau dua tokoh protagonis utama yang didukung oleh tokoh-tokoh pendukung lainnya. Tokoh antagonis adalah tokoh penentang cerita. Dalam drama biasanya ada seorang tokoh utama yang menetang cerita dan beberapa figur pembantu yang ikut menentang cerita. Tokoh tritagonis adalah tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun untuk tokoh antagonis Waluyo, 200316.3 LatarWaluyo 2001 23 menyatakan bahwa setting atau tempat kejadian cerita disebut latar cerita. Secara lebih lengkap, Wiyatmi 2006 51 menyatakan latar dalam naskah drama meliputi latar tempat, waktu, dan suasana yang ditunjukkan dalam teks samping. Dalam pentas drama, latar divisualisasikan di atas pentas dengan tampilan, dekorasi, dan tata panggung yang menunjukkan situasi memahami latar, maka seorang pembaca naskah drama, para aktor, dan pekerja teater yang akan mementaskannya harus memperhatikan keterangan tempat, waktu, dan suasana yang terdapat pada teks samping atau teks nondialog Wiyatmi 2006 52.4 TemaTema adalah pikiran pokok yang mendasari lakon drama, yang dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi cerita yang menarik Wiyanto, 2002 23. Waluyo 2003 24 menyatakan tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama. Dalam drama, tema akan dikembangkan melalui alur dramatik melalui tokoh-tokoh protagonis dan antagonis dengan perwatakan yang memungkinkan terjadinya konflik dan diformulasikan dalam bentuk dialog Waluyo 2001 24. Dengan kata lain, tema ini menjadi dasar untuk pengembangan cerita. 5. AmanatSeorang pengarang drama, sadar atau tidak sadar, pasti menyampaikan amanat atau pesan dalam karyanya. Pembaca dan penonton mencari amanat dari drama yang dibacanya atau pementasan yang ditontonnya. Pembaca yang teliti akan menangkap amanat yang tersirat di balik yang tersurat. Amanat bersifat subjektif. Artinya, pembaca dapat berbeda-beda menafsirkan makna atau amanat karya itu bagi dirinya Waluyo, 200328.Menurut Waluyo 2001 28, amanat sebuah drama akan lebih mudah dihayati penikmat, jika drama itu dipentaskan. Melalui pelajaran moral, pesan- pesan kebaikan, empati pada isu-isu kemanusiaan, dan sebagainya, drama akan memberikan manfaat dalam kehidupan. Selain kemanfaatan, tentu saja membaca teks drama atau menonton pementasan drama akan membuat pembaca atau penonton menjadi DialogDialog merupakan ciri khas drama. Dialog dilakukan oleh para tokoh dan harus mendukung karakter tokoh yang diperankan. Dialog ini menggerakkan alur drama. Karena drama adalah gambaran kehidupan, maka dialog juga harus menggambarkan kehidupan para tokohnya. Menurut Waluyo 200320, ragam bahasa dialog adalah bahasa lisan yang komunikatif dan bukan bahasa tulis. Hal ini disebabkan drama adalah potret kenyataan yang diangkat ke dalam pentas. Sebagai contoh, dialog ibu dan anak dalam keseharian menggunakan bahasa lisan yang tidak formal. Jika dalam pementasan bahasa ibu dan anak menggunakan bahasa tulis dan formal, maka relasi atau hubungan ibu dan anak menjadi tidak alami dan tidak komunikatif, Waluyo 200321 juga menyatakan bahwa dialog dalam drama harus bersifat estetis atau memiliki keindahan bahasa. Bahkan, kadang- kadang dialog harus bersifat filosofis dan mampu mempengaruhi keindahan. Hal ini disebabkan kenyataan yang ditampilkan dalam pentas harus lebih indah dari kenyataan yang sesungguhnya terjadi dalam dunia Waluyo 2003 22, dialog juga harus hidup, artinya mewakili tokoh yang dibawakan oleh para pemain. Watak secara fisiologis, psikologis, dan sosiologis dapat diwakili oleh dialog itu. Sebagai contoh, seorang tokoh dengan fisik yang lemah, sakit, kritis, dan sakaratul maut tidak mungkin bersuara keras dengan mimik wajah yang cerah LakuanLakuan merupakan gerak-gerik pemain di atas pentas. Lakuan harus berkaitan dengan alur dan watak tokoh. Lakuan adalah proses perwujudan adanya sebuah konflik di dalam sebuah drama. Konflik adalah hal yang bersifat dramatik. Dalam sebuah drama, lakuan tidak selamanya badaniah dengan gerak-gerik tubuh. Akan tetapi, lakuan dapat juga bersifat batiniah atau laku batin, yaitu pergerakan yang terjadi dalam batin pelaku, yang dapat dihasilkan oleh dialog. Dialog akan menggambarkan perubahan atau kekusutan emosi yang terungkap dalam sebagaian dari percakapan pelakunya. Di sini situasi batin dapat pula terlihat dari gerak-gerik fisik seseorang, yang disebut sebagai dramatic action yang terbaik Grabanier dalam Wiyatmi, 2006 52-53. Karena itu, Waluyo 200320 menyatakan bahwa diksi dalam dialog harus disesuaikan dengan dramatic action Teks SampingTeks samping atau petunjuk teknis mempunyai nama lain yaitu kramagung. Dalam bahasa Inggris sering disebut stage direction. Sesuai namanya, teks samping ini memberikan petunjuk teknis tentang tokoh, waktu, suasana pentas, suara, musik, keluar masuknya pemain, keras lemahnya dialog, warna suara, perasaan yang mendasari dialog, dan sebagainya. Teks samping yang lengkap akan membantu sutradara dan para pemain dalam menafsirkan naskah. Teks samping ini biasanya ditulis dengan tulisan yang berbeda dari dialog, misalnya huruf besar, huruf miring, atau di dalam kurung buka dan kurung tutup Waluyo,200329. Untuk memahami unsur-unsur ini, bacalah naskah drama “Operasi” karya Putu Wijaya berikut IIOPERASINaskah Drama Putu WijayaENTAH KARENA APA AKHIRNYA YANG TERTIDUR ITUPUN TERBANGUN. IA MELIHAT SEKELILING. IA SUDAH BERADA DI RUANG PRAKTEK DOKTER. TERLIHAT BERBAGAI ALAT ATAU HIASAN YANG SESUAI DENGAN SEBUAH RUANG DOKTER. RUANG ITU SEPI. TIDAK ADA APA-APA KECUALI ORANG ITU. LALU ORANG ITU BERANJAK. IA MENGAMATI BENDA-BENDA DIRUANGAN ITU. KETIKA TENGAH KEASYIKAN MENGAMATI, DOKTER Selamat sore! PASIEN terkejutoh, maaf selamat sore! DOKTERAda yang bisa saya Bantu?PASIENAnda dokter yang praktek di sini? DOKTERBenar! PASIENSyukurlah! Saya sudah lama menunggu anda! DOKTERO, tersenyum maklum silahkan duduk! PASIENTerima kasih bergegas duduk DOKTERNama anda siapa? PASIENNama? Oh, nama saya menyebut nama DOKTERHmm. Apa keluhan anda? PASIENO, saya sedang butuh seorang dokterDOKTERTentu saja, anda sudah datang kemariPASIENTetapi saya tidak sedang menderita penyakit dokter! DOKTERLantas? PASIENSaya kemari juga tidak minta untuk diobati dok! DOKTERYa, ya! Tapi coba ceritakan apa keluhan anda sebenarnya?PASIENO, begini dokter, Muka saya ini terlalu umum dokter! Sama sekali tidak ada ciri yang khas dan istimewa. Coba amati muka saya… muka saya ini sama saja dengan berjuta-juta orang Indonesia lainnya. Mata saya tidak sipit seperti orang Jepang juga tidak lebar seperti orang Bule. Hidung saya ini dok, tidak mancung juga tidak dapat dikatakan pesek. Ah, kalau nama saya ini saya ganti yang aksi misalnya menyebut satu atau dua nama juga tidak membuat saya berbeda dokter. Itulah yang membuat saya merasa hambar dan seperti berjalan di jalan datar yang panjang dan membosankan. Pantas saja kalau saya melamar jadibintang film, tidak ada yang mau jadi anda mau jadi bintang film? PASIENBegitulah! DOKTERJadi anda datang kemari mau dioperasi supaya bisa diterima jadi bintang film? PASIEN menganggukDOKTERItu mudah, sebentar. PASIENE…kenapa anda memandang seperti itu. Ada yang salah pada diri saya? DOKTER tersenyumJangan khawatir itu salah satu cara saya untuk mencari rumus dan kunci pada wajah anda. Sehingga nantinya saya mudah untuk melakukan operasiPASIEN Oh. DOKTERYa. Saya sudah menemukannya. Anda mau dibuat cantik seperti siapa? PASIEN terperanjatApa dokter bilang? Cantik? Jangan dokter, jangan bikin saya cantik? DOKTERLantas? PASIENKedatangan saya kemari adalah ingin menjadi orang yang berwajah jelek, bahkan terjelek di seluruh muka bumi ini!DOKTER tertawa Anda bercanda! PASIENSaya tidak bercanda dan ini bukan lelucon. Ini serius dok! Saya benar-benar ingin menjadi orang yang paling jelek, jelek, dan jelek sekali. Kalau bisa lebih jelek dari si menyebut satu atau dua nama sudahlah siapa saja pokoknya anda benar-benar serius? PASIENYa. Buat wajah saya sejelek mungkin. Pesekkan hidung saya atau rusak mulut saya, ubah mata saya atau terserah dokter. Dokter kan tahu sendiri! Yang penting saya bisa komersil!DOKTER tampak kebingungan PASIENDokter kok kelihatannya bingung. DOKTERTentu saja saya bingung sebab selama ini belum ada yang datang kemari yang minta supaya mukanya dirusak. Rata-rata mereka minta supaya dibuat ganteng atau cantik. Lihat saja surat-surat pujian dan piagam penghargaan itu, atau lihat foto- foto itu, itu adalah hasil kerja saya dan rata-rata mereka apa susahnya merusak? Merusak itu lebih mudah daripada membuat ganteng atau cantik!DOKTERSaya tahu, tapi…PASIENTapi apa dokter? DOKTERSaya tidak bisa menjamin nanti setelah operasi dan wajah anda rusak, anda bisa komersil!PASIENDokter tidak usah ragu-ragu, saya yakin, nanti kalau rusak pasti komersil! c. Unsur Pementasan Drama1 Naskah DramaPementasan drama dilakukan berdasarkan naskah drama. Dalam naskah drama terdapat dialog dan teks samping yang akan menjadi panduan pementasan. Naskah drama ini biasanya dibagi menjadi babak demi babak dan adegan demi adegan. Dalam naskah drama termuat nama-nama tokoh dalam cerita, peran tokoh, dialog yang diucapkan, lakuan yang dilakukan para tokoh, alur cerita, dan penataan Pemain Aktor dan AktrisPemain merupakan orang yang memerankan cerita di atas pentas. Aktor adalah pemain laki-laki, sedangkan aktris adalah pemain perempuan. Pemain ini akan menentukan jalan cerita drama. Karena itu, seorang pemain harus dapat memahami tokoh yang diperankan dan harus dapat memerankannya dengan penghayatan yang tepat. Dengan alasan ini, peran pemain ini sangat penting dalam pementasan sehingga Waluyo 200335 menyatakan bahwa aktor dan aktris menjadi tulang punggung pementasan. Dengan aktor dan aktris yang tepat dan berpengalaman, serta didukung naskah dan sutradara yang baik, sebuah pementasan akan menjadi SutradaraMenurut Waluyo 200336, tugas sutradara adalah mengkoordinasi segala anasir pementasan, sejak latihan sampai dengan pementasan selesai. Tugas sutradara meliputi mengurus acting para pemain, mengurus kebutuhan yang berhubungan dengan artistik dan teknis. Bahkan, urusan musik, tata panggung, tata lampu, tata rias, kostum, dan sebagainya diatur atas persetujuan sutradara. Dengan tugas- tugas ini, dapat dipahami bahwa tugas sutradara tidaklah ringan dan mudah. Selain penguasaan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan pentas, seorang sutradara juga harus memiliki kemampuan manajemen dan komunikasi yang bagus. Sebagai pemimpin pementasan, seorang sutradara mengkoordinir banyak sekali orang, mulai dari pemain, tim tata rias, tim kostum, tim teknis panggung, dan sebagainya. Meskipun sebagai pemimpin pementasan, seorang sutradara tetap harus mengakomodasi usulan dari tim. 4 Tata RiasTata rias adalah seni menggunakan bahan kosmetika untuk menciptakan wajah peran sesuai tuntutan lakon Waluyo, 2003131. Karena itu, penata rias dalam pementasan drama harus memahami peran apa yang akan dimainkan oleh pemain yang diriasnya. Terkait dengan watak dimensional, penata rias harus memahami dimensi fisiologis, psikologis, dan sosiologis tokoh. Karena itu, tugas penata rias tidak sekadar membuat aktor menjadi ganteng dan aktris menjadi cantik, tetapi lebih dari itu adalah merias sesuai karakternya. Penata rias memahami teknik membuat kumis atau jenggot buatan, teknik membuat pemain tampak galak, bahkan teknik membuat pemain menjadi menakutkan seperti hantu. Secara lebih spesifik, seorang penata rias harus memiliki teknik seni dalam merias, seperti teknik shading hidung, meniruskan pipi, memajukan gigi, menebalkan mata, membuat keriput, membentuk alis dan teknik lainnya. Selain itu, penata rias juga harus terampil dan cekatan mengingat pemain yang dirias bisa jadi banyak dengan teknik rias yang membutuhkan waktu yang lama. Penata rias harus memiliki manajemen waktu yang baik sehingga pemainnya bisa siap sebelum pementasan Tata BusanaPenata busana dalam pementasan drama membantu aktor membawakan perannya sesuai tuntutan lakon Waluyo, 2003134. Penata busana mengatur pakaian pemain, seperti bahan, model, dan cara mengenakannya. Tata busana tidak bisa dipisahkan dengan tata rias. Karena itu, penata rias dan penata busana harus bekerja sama untuk saling menyesuaikan dan saling membantu untuk menciptakan tokoh yang hidup dalam pementasan dengan latar waktu dan latar sosial yang khas, penata busana harus melakukan riset untuk menentukan kostum yang tepat. Sebagai contoh, pementasan drama dengan latar waktu sebelum kemerdekaan memerlukan busana-busana yang sesuai dengan masanya. Begitupun untuk pementasan dengan latar sosial tipikal Suku Dayak. Penata busana harus detil memahami jenis kostum yang tepat. 6 Tata PentasTata pentas adalah segala hal yang terkait dengan penataan tempat pementasan. Istilah tata panggung biasanya digunakan untuk pementasan di panggung. Namun, pementasan dapat juga dilakukan di arena, tanah lapang, ruangan, atau tampat yang lain. Penata pentas biasanya dilakukan secara tim. Panggung atau tempat pentas lainnya mendeskripsikan tempat, waktu, dan suasana yang terjadi. Tata pentas ini berhubungan dengan tata lampu dan tata Tata LampuPenata lampu bertugas mengatur pencahayaan di panggung. Karena itu, bagian ini sangat terkait dengan tata panggung. Tata lampu dalam pementasan tidka sekadar memberi penerangan selama pementasan. Lebih dari itu, lampu memiliki banyak fungsi. Fungsi tata lampu menurut Waluyo 2003137-138 di anataranya adalah memberi efek alamiah dari waktu misalnya jam, musim, cuaca, dan suasana, membantu melukis bayangan, mengekspresikan mood dan atmosfer lakon, dan Tata SuaraTata suara bisa terkait pengaturan pengeras suara sound system, microphone, musik latar, musik dan suara-suara pengiring, dan sebagainya. Menurut Waluyo 2003148, musik dapat menjadi bagian lakon, tetapi yang terbanyak justru digunakan seabgai ilustrasi, baik sebagai pembuka seluruh lakon, pembuka adegan, memberi efek pada lakon, maupun sebagai penutup lakon. Tata suara berfungsi memberikan efek suara yang diperlakukan lakon, seperti bunyi suara burung, suara tangis, suara kereta api, dan sebagainya. Untuk memberikan efek tertentu, musik sering digabung dengan suara sound effect.Di dalam naskah, tata suara ini sering kali tidak tidak dijelaskan secara detil. Informasi dalam teks samping biasanya bersifat umum, seperti musik pelan, gaduh, sendu, atau sedih. Musik pengiring sebaiknya berada di balik layar agar tidak mengganggu para pemain dengan volume yang PenontonPenonton menjadi unsur penting dalam pementasan drama. Kesuksesan sebuah pementasan drama dapat dilihat dari respon para penonton. Penonton akan mengapresiasi pementasan sesuai dengan latar belakang pendidikan, ekonomi, ideologi, minat, dan sebagainya. d. Jenis DramaMenurut Siswanto 2008165, berdasarkan masanya, drama dapat dibagi menjadi dua, yaitu drama tradisional dan drama modern. Drama tradisional dan modern ini, menurut Wiyanto 200211-12, merupakan pembagian drama berdasar ada tidaknya Drama TradisionalMenurut Siswanto 2008165, drama tradisional atau drama rakyat folk drama adalah drama yang lahir dan diciptakan masyarakat tradisional. Drama ini digunakan untuk kegiatan sosial dan keagamaan seperti menyambut datangnya panen, menyambut tamu, sarana ritual atau mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan. Contoh drama tradisional di antaranya wayang orang, wayang ludruk, ketoprak, lenong, dan tari topeng. Menurut Wiyanto 200211, drama tradisional tidak menggunakan naskah. Jika pun ada, naskah hanya berupa kerangka cerita dan beberapa catatan yang berkaitan dengan permainan drama. Dalam drama tradisional, watak tokoh, dialog, dan gerak geriknya diserahkan sepenuhnya kepada satu drama tradisional adalah kethoprak. Beberapa lakon kethoprak di antaranya Panji Asmorodono, Angling Darmo, Kijang Kencana, dan sebagainya. Menurut Nusantara 199756, ciri umum kethoprak ialah tidak menggunakan skenario atau naskah penuh, dramatika lakon mengacu pada wayang kulit purwa, dialog bersifat improvisasi, akting dan bloking bersifat intuitif, tata busana dan tata rias realis, musik pengiring gamelan Jawa slendro dan pelog, menggunakan keprak dan tembang, lama pertunjukan sekitar 6 jam atau lebih, dan tema cerita dan pengaluran bersifat Drama ModernMenurut Siswanto 2008165, drama modern adalah drama yang lahir pada masyarakat industri. Drama semacam ini sudah memanfaatkan unsur teknologi modern dalam penyajiannya. Dalam seni teater modern, tata busana, tata rias, tata lampu, tata ruang, dan tata panggung dikemas modern, bahkan sudah ada yang menggunakan teknologi modern, film, animasi, dan komputer. Ceritanya selalu berkembang dan tidak selalu merujuk pada cerita tertentu. Menurut Wiyanto 200212, drama modern sudah menggunakan naskah yang memuat nama pemain, dialog, dan teks samping. e. Apresiasi DramaAda banyak cara untuk mengapresiasi drama, di antaranya menginterpretasi drama, merefleksi nilai-nilai drama, menulis teks drama, dan mementaskan drama. Semua aktivitas dalam rangka mengapresiasi drama akan memberi kemanfaatan pada pembaca drama atau penonton pementasan drama merupakan kegiatan menafsirkan makna drama yang dibaca atau pementasan drama yang ditonton. Setiap pembaca akan memiliki interpretasi yang berbeda, yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman intelektual, emosional, dan imajinasi masing-masing penafsir. Menginterpretasi atau menafsirkan drama/film ini sangat diperlukan untuk mengungkapkan makna yang tersembunyi atau sengaja disembunyikan pengarang. Satu hal yang harus dilakukan untuk menginterpretasi drama adalah membaca dengan cermat dan berulang keseluruhan teks drama atau menonton keseluruhan pementasan menginterpretasi drama, pembaca dapat merefleksi nilai-nilai drama tersebut dalam kehidupan. Drama adalah tiruan dunia nyata. Pemain-pemain dalam drama mendramatisasikan permasalahan-permasalahan kehidupan. Kerena itu, nilai-nilai dalam drama pasti dekat dengan kehidupan itu, apresiasi drama bisa dilakukan dengan menulis drama. Ide drama dapat diadaptasi dari cerpen, novel, puisi, diadaptasi dari cerpen, novel, puisi, dan sebagainya. Mengadaptasi dari karya yang sudah ada tidak selalu mudah. Untuk mengadaptasi dari karya yang sudah ada, penulis harus memahami isi karya tersebut sebagai bahan penulisan. Setelah itu, dapat dirancang kerangka tulisan dan dituangkan ke dalam bentuk apresiasi drama yang terakhir adalah mementaskan drama. Pementasan adalah sebuah tim yang terdiri dari pemain, penata rias, penata busana, penata pentas, petugas tata suara, dan sebagainya. Tim ini harus kompak dan saling memberi dukungan. Untuk membagi tanggung jawab, tugas-tugas dibagi secara merata. Namun, bukan berarti semua harus egois dengan tugasnya masing- masing. Diantara anggota tim harus saling melengkapi dan bekerja sama. Untuk mementaskan drama, pemain harus memahami jalan cerita secara utuh. Setelah itu, dilanjutkan dengan perencanaan pementasan. Unsur-unsur pementasan drama dapat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan perencanaan. Beberapa hal yang terkait dengan perencanaan adalah pemilihan naskah yang akan dipentaskan, pembagian pemain dan penata teknis pementasan, dan jadwal latihan sampai menghasilkan pementasan yang bagus, tim harus banyak berlatih . Refleksi kemajuan latihan pementasan juga perlu dievaluasi. Kualitas latihan akan menentukan kualitas pementasanSumber Kusmarwanti. 2019. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia Modul 3 Kesastraan. Kemdikbud Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. DRAMADrama adalah sebuah jenis karya sastra yang berisi mengenai kisah, watak, dan prilaku manusia melalui peran dan dialog yang ditampilkan di atas panggung dalam beberapa babak. Atau bisa dikatakan jika definisi drama adalah sebuah genre dalam karya sastra berupa karangan, yang menggambarkan kisah kehidupan nyata yang ditunjukkan dalam sebuah sajian, dimana watak dan tingkah laku manusia ditunjukkan melalui sebuah dialog dalam peran yang dilakonkan. kata drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu "draomai" yang artinya bertindak atau berbuat. Dalam penyajiannya sebuah drama sering kali berisi mengenai konflik dan emosi, sebab diharapkan para penontonnya jadi bisa lebih mendalami kisah atau cerita dalam drama tersebut. Pemeran sebuah drama biasanya adalah seniman-seniman yang memiliki kemampuan untuk menyajikan konflik dan emosi secara DRAMA Karya seni drama memiliki banyak sekali perbedaan jika dibandingkan dengan karya seni yang lain. Adapun ciri-ciri drama adalah sebagai berikut -Kisah cerita drama bisa disampaikan secara monolog ataupun dalam bentuk cerita drama harus dimainkan oleh beberapa tokoh yang diperankan oleh boneka, wayang maupun sebuah drama wajib mengandung konflik sebagai pengantar kepada inti dari cerita pementasan drama sekitar sembilan puluh menit hingga tiga drama dilakukan di panggung yang dilengkapi perlengkapan maupun peralatan penunjang drama agar suasana lebih drama murni sebuah hiburan dan akan selalu disajikan dihadapan Drama Dibawah ini adalah unsur-unsur penting yang terkandung dan saling berhubungan dalam sebuah karya seni drama, diantaranya 1. TemaTema adalah gagasan pokok atau inti dari sebuah dalam cerita AlurAlur adalah jalan cerita mulai dari babak atau sesi awal hingga akhir sebuah TokohTokoh atau karakter adalah orang-orang yang terdapat dalam sebuah cerita drama, dimana terdapat tokoh utama dan tokoh PeranPeran atau watak adalah prilaku atau tabiat dari para tokoh yang terdapat dalam sebuah drama, dimana terdapat watak baik atau protagonist, dan watak jahat atau LatarLatar adalah gambaran tentang waktu, tempat maupun situasi yang terjadi dalam AmanatAmanat adalah sebuah pesan moral yang tersirat yang disampaikan pengarang kepada penonton lewat cerita DramaDalam sebuah drama, ada struktur alur yang ditata secara sistematis agar drama tersebut bisa menyajikan nilai seni yang maksimal. Selain itu dengan dibuatnya alur yang tertata baik, maka penonton akan lebih mudah mengerti dan menikmati drama yang ini adalah struktur dalam drama 1. Babak atau EpisodePembagian babak atau episode adalah bagian penting dalam sebuah drama, dimana merangkum peristiwa yang terjadi di suatu tempat dengan urutan waktu AdeganAdegan adalah bagian dari drama yang menunjukkan terjadinya perubahan peristiwa yang ditandai dengan terjadinya pergantian setting waktu, tempat, dan DialogDialog adalah percakapan antara dua tokoh atau lebih yang terdapat dalam drama, dimana dialog biasanya akan mengantarkan tokoh menuju bagian konflik dalam drama. Dialog juga salah satu unsur yang membedakan drama dengan karya sastra PrologProlog adalah pengantar saat hendak memasuki sebuah drama yang memberikan gambaran umum tentang drama yang EpilogEpilog adalah bagian akhir drama yang berisi penjelasan mengenai kesimpulan drama tersebut. Biasanya penonton akan mulai menarik kesimpulan mengenai pesan moral ketika drama sudah memasuki bagian epilog DRAMADrama dibagi menjadi beberapa kategori umum berdasarkan kepada penyajian lakon, sarana penyajian maupun keberadaan naskah. Berikut ini adalah penjelasannya 1. Berdasarkan Penyajian Lakon-Tragedi, yaitu drama yang berisi mengenai kesedihan dari tokoh utamanya, dan pada umumnya kisah drama ini akan berakhir dengan kisah yang yaitu drama dimana seluruh dialognya diisi dengan nyanyian dan iringan yaitu drama yang mempertontonnya kejenakaan dan kelucuan tokoh-tokoh maupun kisah yang ada di yaitu drama yang menggabungkan sebuah tragedi dengan komedi diwaktu yang yaitu drama yang lakon dan beberapa dialognya diiringi oleh yaitu drama yang disajikan oleh para tokoh hanya dengan gerakan suara dan tanpa melakukan dialog normal. Penyajiannya biasanya oleh pelakon yang menguasai yaitu drama yang mempertunjukkan hal-hal lucu melalui tingkah para pelakon, hampir menyerupai Berdasarkan Sarana-Drama Panggung, yaitu drama yang secara langsung ditampilkan sepenuhnya di atas panggung. Kelemahannya adalah para pemain dan pekerja panggung tidak memiliki toleransi terhadap kesalahan apapun, sebab para pemain tidak dapat melakukan pengulangan Televisi, yaitu drama yang ditampilkan di Televisi, salah satu pertunjukan drama komedi televisi yang terkenal adalah aneka ria Radio, yaitu drama yang bisa dinikmati melalui siaran radio, kelemahannya drama ini hanya dapat didengarkan dan tidak dapat Film, yaitu drama berbentuk film yang ditampilkan di layar Televisi, baik dalam bentuk serial maupun film lepas. Tidak berbeda dengan layar lebar seperti Wayang, yaitu drama yang setiap adegan dan alurnya hanya diperankan oleh Boneka, yaitu drama yang setiap adegan dan alurnya hanya diperankan oleh Keberadaan Naskah-Drama Tradisional, yaitu drama yang dipertunjukkan dimana para pemeran tidak menggunakan naskah ketika berada di panggung, para pemeran memang membaca gambaran cerita secara umum, selebihnya adalah improvisasi sesuai dengan peran Modern, yaitu drama yang dipertunjukkan dimana para pemeran menggunakan naskah ketika berada di panggung, akan tetapi tidak menutup kesempatan para pemeran untuk NASKAH DRAMANaskah drama adalah sebuah teks yang berisikan dialog dengan gambaran karakter-karakter tokoh di dalamnya, berfungsi sebagai naskah sastra untuk dibaca atau naskah untuk NASKAH DRAMASebuah naskah drama pada dasarnya terbagi atas beberapa bagian yang disebut sebagai babak dan babak tersebut dibagi lagi atas beberapa adegan. Diawali oleh prolog, dialog, dan epilog. Ketiga hal itu merupakan struktur pembangun teks adalah kata pendahuluan yang menarik perhatian penonton ke dalam suasana yang dikehendaki. Sederhananya, prolog ialah adegan pembuka drama. Lalu, masuk ke dalam dialog, yakni percakapan antar tokoh dalam adegan. Percakapan itu membuat penonton memahami seperti apa cerita yang diangkat dalam suatu epilog. Pengertian dari epilog ialah kata-kata yang mengandung ikhtisar seluruh cerita. Dengan kata lain, epilog ialah adegan akhir atau penutup suatu NASKAH DRAMADalam teks atau naskah drama, terdapat unsur-unsur intrinsik yang membangunnya. Unsur-unsur itu terbagi menjadi tema, alur, tokoh, watak, latar, dan amanat. Tema merupakan inti dari sebuah cerita. Setiap teks atau naskah drama pasti memiliki tema sehingga pokok penceritaannya dapat dipahami oleh kedua ialah alur. Secara sederhana, pengertian alur adalah jalan cerita dari sebuah pertunjukan drama mulai dari babak pertama sampai dengan babak akhir. Alur ini membingkai penceritaan dalam drama sehingga penonton memahami kronologi kisahan dalam ada unsur tokoh. Unsur tersebut dapat disebut juga pelaku, terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu figuran. Unsur keempat ialah watak. Pengertian watak secara sederhana ialah perilaku yang diperankan oleh tokoh. Watak protagonis adalah watak yang baik lawannya adalah selanjutnya ialah latar. Definisi dari latar ialah gambaran tempat, waktu, dan situasi peristiwa dalam cerita drama. Dan, unsur terakhir ialah amanat, yakni pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca/penonton yang disampaikan melalui peran para unsur tersebut pastinya ada dalam naskah drama. Bila kehilangan salah satu unsur tersebut, penonton pasti akan kesulitan memahami cerita yang tengah dipentaskan dalam Naskah Drama 4 Orang Contoh Naskah Drama PersahabatanJudul Kepedulian Seorang SahabatTema Sosial & PersahabatanAlur PendekPemeran 4 orangPenokohanDina Patuh pada perintah orangtuaWinda Sosok sahabat yang baikAstrid Sosok sahabat yang peduli terhadap temanHesti Adik AstridDina diminta ibunya untuk mengantarkan barang titipan tantenya. Dina meminta Winda untuk menemaninya kerumah tantenya. Ditengah perjalanan, motor Dina bannya kempes dan tidak ada bengkel disekitar jalan yang mereka lewati. Secara kebetulan, Astrid dan Hesti melihat mereka saat sedang mendorong motor. Astrid pun memberikan pertolongan kepada Winda dan Dina dengan cara mendorong motor secara bergantian hingga sampai disebuah DramaDina Win, besok pagi kan libur sekolah.. kamu ada waktu nggak untuk nemenin aku ke rumah tanteku?Winda Besok? aku belum tahu ya.. emangnya kamu ada perlu apa kerumah tante kamu?Dina Aku disuruh ibuku nganterin barang titipan Emangnya barang apa?Dina Aku belum tahu. Entah apa barangnya. Gimana, kamu besok bisa apa nggak?Winda sebenarnya ada acara sendiri, namun dia sulit menolak permintaan Ya sudah deh, besok aku anterin kamu. Jam berapa besok? aku kerumah kamu atau kamu yang kerumahku?Dina Terserah kamu deh, jam 8 atau jam 9 gitu.. kalau kamu mau mending kamu aja yang kerumah Ya sudah, besok jam aku kerumah kamu, terus kita langsung kerumah tante harinya Winda dan Dina berangkat menuju rumah tante si Dina yang jaraknya sekitar 20 km dari rumah Dina. Pas ditengah-tengah jalan moto yang dikendarai Dina bannya bocor, dan tidak ada tempat penambalan ban disekitar bunyi ban motor DinaDina Aduh.. gimana nih, bannya bocor? kayaknya pecah nih ban!Winda Gimana ya.. nggak ada bengkel tambal ban lagi bedua pun mendorong motor tersebut sambil keringat membasahi tubuh mereka. Setelah hampir 30 menit mendorong motor, tiba-tiba ada sebuah mobil box yang menghampiri mereka. Pengendara mobil box itu menawarkan jasa pengangkutan motor hingag ke bengkel tedekat kepada mobil box Kenapa non? bannya bocor ya?Dina Iya. bisa minta tolong angkutin motor aku sampai bengkel nggak?Sopir mobil box bisa saja, tapi kasih ongkos 100 ribu ya?Dina Kok mahal amat, bang? 50 ribu ya?Sopir mobil box itu menolak, alhasil Dina dan Winda harus meneruskan mendorong motor mobil box Murah amat non.. ya sudah kalau nggak mau. Setelah mendorong moto selama 45 menit, tiba-tiba ada salah seorang sahabat Winda, yaitu Astrid yang kebetulan lewat di jalan itu. Astrid bersama adiknya bernama Stop.. stop, hes...Hesti Kenapa kak? ada apa?Astrid Itu kayknya Winda deh.. Win... Win...Winda Eh itu Astrid..Astrid Motor kamu bocor bannya? kasihan sekali.. kamu mau kemana nih?Winda Nih aku mau nganterin Dina kerumah tantenya. Nggak tahu nih, bengkel kayaknya masih jauh.. aku udah capek banget dorong motor dari berusaha memberi pertolongan kepada sahabatnya itu, namun dia juga tidak bisa berbuat banyak karena disekitar itu memang cukup Aduh.. gimana ya.. ok, gini aja.. kalian kan sudah capek banget nih. Sekarang biar aku yang dorong moto kamu, terus kamu bawa motor aku sambil ngikutin dari Emang kamu nggak kecapekan entar? berat lo dorong motor ini..Astrid Ya tentu saja kau bakal capek, makanya kita gantian gitu..Motor tersebut didorong oleh mereka berempat secara bergantian hingga akhirnya mereka tiba diasalah satu bengkel tambal sosial dari drama diatas adalah tentang kepedulian seorang sahabat. Jika ada sahabat kita yang sedang dalam masalah atau kesulitan, maka kita harus PERTUNJUKAN DRAMAPertunjukan drama adalah gabungan antara seni sastra dan seni pertunjukkan. Drama pada awalnya di tulis dalam bentuk naskah atau teks. Naskah tersebut kemudian dijadikan sebuah DALAM PERTUNJUKAN DRAMAFaktor-faktor lain yang turut mendukung drama adalah sebagai berikut1. Tata busana designing2. Tata rias face3. Tata lampu lighting4. Tata panggung decorating of podium5. Tata suara voice. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Jawabantokoh utama dalam drama JawabantokohPenjelasanTokoh, yaitu pelaku yang memerankan seorang karakter dalam cerita. Penokohan adalah penggambaran watak setiap tokoh. Pertanyaan baru di B. Indonesia siapa yg membuat teks laporan, dan di dasarkan pada apa teks laporan di buat​ tolong di bantu ya kak ​ Perhatikan penggalan resensi berikut ini! Karya Supernova adalah sebuah imajinatif. Sungguh tidak lazim bagi dunia sastra sarat dengan problema filsaf … at dan teori-teori ilmiah. Baru kali ini dalam sastra Indonesia, seorang penulis mampu mengaktualisasikan labirin kehidupan kontemporer secara eksprimentatif dengan gaya yang hampir science fiction. Dalam kutipan tersebut hal yang diresensi adalah .... bahasa pengarang dalam buku kepengaran kekurangan dan keunggulan buku kesimpulan terhadap buku gaya penulisan cerita​ buatkan puisi tentang soto madura ​ buatlah puisi dengan awalan K,A,D,E,M,A,N,G,A,N DENGAN TEMA lingkungan​ - Pernahkah kalian melihat pementasan drama? Drama merupakan salah satu karya sastra yang menceritakan atau menuangkan ekspresi melalui dialog yang ditujukan untuk pementasan. Awalnya drama berasal dari budaya Yunani, dimana penonton duduk melingkar menyaksikan sesuatu. Para penonton itu menyaksikan ritual pemujaan terhadap dewa-dewa. Kata drama sendiri berasal bahasa Yunani dran, yang bermakna berbuat atau bertindak. Dalam bahasa Inggris setara dengan makna to do atau to Herman J. Waluyo dalam Drama Teori dan Pengajarannya 2006, drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang diproyeksikan di atas pentas. Pentas disajikan berdasarkan naskah drama. Baca juga Drama Pengertian, Jenis dan Unsurnya Dalam pentas sendiri, pemeran yang memainkan karakter dalam drama menampilkan percakapan atau dialog, gerakan, dan ekspresi. Hal yang hanya ada dalam drama dan tidak ada dalam genre lain adalah panggung pementasan. Tata panggung menjadi unsur penting agar rekonstruksi latar temat dan latar suasana selaran dengan penampilan pemeran drama. Pada umumnya, drama mengangkat konflik yang terjadi dalam kehidupan manusia. Beberapa menyebutnya drama sebagai “seni konflik”. Meski karakter, alur, latar, dan tema masing-masing drama berbeda-beda, tetapi konfilk menjadi unsur yang penting dalam drama. Tidak heran jika drama sendiri mengalami penyempitan makna. Kata drama kerap dipakai untuk menyindir orang yang suka membesar-besarkan masalah.

orang yang memberikan arahan dalam drama disebut