Jadidapat dipahami bahwa Asbab al-Nuzul ada beberapa unsur penting yang harus dilihat dalam menganalisa sebab turunnya suatu ayat, yaitu adanya suatu peristiwa, pelaku, waktu, dan tempat perlu diidentifikasi dengan cermat guna menerapkan ayat-ayat itu pada kasus lain dan di tempat dan waktu yang berbeda. Hal ini tidak berarti bahwa setiap ayat yang turun disebabkan oleh suatu peristiwa atau kejadian, atau karena adanya pertanyaan kepada Nabi mengenai agama. makalahasbabun nuzul, dari almari sebelah dot net by sambelijo in Types > School Work > Homework, asbabun nuzul dan nüzul Matakuliah ini mengkaji tentang ilmu-ilmu tentang al-Qur'an. Pembahasannya mencakup seluruh materi yang berhubungan dengan al-Qur'an, baik dari segi penyusunannya, pengumpulannya, sistematikanya, ilmu nuzulul Qur'an, ilmu Asbabun nuzul, dan materi lain yang berhubungan dan yang ada sangkut pautnya dengan al-Qur'an. Materi ini sangat penting bagi mahasiswa untuk memperluas pandangan Browse» Home » Portal ilmiah, Portal makalah » Makalah - Asbabun Nuzul 2 Dilihat dari sudut pandang berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk satu ayat atau berbilangnya ayat untuk satu Asbab An-Nuzul a. Berbilangnya Asbab An-Nuzul untuk satu ayat (Ta'addad As-Sabab wa Nazil Al-wahid) Tidak setiap ayat memiliki riwayat asbabun nuzul dalam versi. Adakalanya satu ayat memiliki beberapa versi riwayat asbabun nuzul. Site De Rencontre Pour Mariage En Tunisie. B. Macam-Macam dan Pembagian Asbabun Nuzul a. Dilihat dari Sudut Pandang Redaksi-Redaksi yang Dipergunakan dalam Riwayat Asbab An-Nuzul Ada dua jenis redaki yang digunakan oleh perawi dalam mengungkapkan riwayat asbab an-nuzul, yaitu 1. SharihVisionablejelas Artinya riwayat yang sudah jelas menunjukkan asbab an-nuzul, dan tidak mungkin pula menunjukkan yang lainnya. Redaksi yang digunakan termasuk sharih bila perawi megatakan “sebab turun ayat ini adalah...” Atau ia menggunakan kata “maka” fa taqibiyah setelah ia mengatakan peristiwa tertentu. Misalnya ia mengatakan “Telah terjadi..., maka turunlah ayat...” “Rasulullah pernah ditanya tentang..., maka turunlah ayat...” Contoh riwayat asbab an-nuzul yang menggunakan redaksi sharih adalah sebuah riwayat yang dibawakan oleh Jabir bahwa orang-orang Yahudi berkata, “apabila seorang suami mendatangi “qubul” istrinya dari belakang, anak yang lahir akan juling.” Maka turunlah Al-Baqarah ayat 223. “223. isteri-isterimu adalah seperti tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. dan kerjakanlah amal yang baik untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.” Al-Baqarah ayat 223. 2. Muhtamilah Bila perawi mengatakan “Ayat ini turun berkenaan dengan ...” Misalnya, riwayat Ibnu Umar yang menyatakan “ayat,istri-istri kallian adalah ibarat tanah tempat bercocok tanam, turun berkenaan dengan mendatangimenyetubuhi istri dari belakang.” Bukhari. Atau perawi mengatakan “saya kira ayat ini turun berkenaan dengan...” 10 Mengenai riwayat asbab an-nuzul yang menggunakan redaksi “muhtamilah”, Az-Zarkasy menuturkan dalam kitabnya Al-Burhan fi Ulum Al-Quran “sebagaimana diketahui, telah terjadi kebiasaan para sahabat Nabi dan Tabi’in, jika seorang di antara mereka berkata, Ayat ini diturunkan berkenaan dengan...’. Maka yang dimaksud adalah ayat itu mencakup ketentuan hukum tentang ini atau itu, dan bukan bermaksud menguraikan sebab turunnya ayat.” Skema Redaksi Periwayatan Asbab An-Nuzul b. Dilihat dari Sudut Pandang Berbilangnya Asbab an-Nuzul untuk Satu Ayat atau Berbilangnya Ayat untuk Asbab An-Nuzul 1. Berbilangnya Asbab an-Nuzul untuk satu Ayat Ta’addud As-Sabab wa Nazil Al- wahid Pada kenyataannya, tidak setiap ayat memiliki riwayat asbab an-Nuzul dalam satu versi. Adakalanya satu ayat memiliki beberapa versi riwayat asbab an-Nuzul. Tentu saja, hal itu tidak akan menjadi persoalan bila riwayat-riwayat itu tidak mengandung kontradiksi. Bentuk variasi itu terkadang dalam redaksinya dan terkadang pula dalam kualitasnya. Untuk mengatasi variasi riwayat asbab An-Nuzul dalam satu ayat dari sisi redaksi, para ulama mengemukakan cara-cara berikut. 11 R e d a k s i R i w a y a t A s b a b A n - N u z u l P a s t i s h a r i h A s b a b A n - N u z u l h a d z i h i a l a y a t k a d z . . . T i d a k P a s t i M u h t a m i l N a z a l a t h a d z i h i a l - a y a t f i k a d z a . . . a. Tidak Mempermasalahkannya Cara ini ditempuh apabila variasi riwayat-riwayat asbab An-Nuzul ini menggunakan redaksi muhtamilahtidak pasti. b. Mengambil versi riwayat asbab An-Nuzul yang menggunakan redaksi sharih. Cara ini digunakan bila ssalah satu versi riwayat asabab An-Nuzul itu tidak menggunakan redaksi sharihpasti. c. Mengambil versi riwayat yang sahihvalid Cara ini digunakan apabila seluruh riwayat itu menggunakan redaksi “sharih”pasti, tetapi kualitas salah satunya tidak sahih. Adapun terhadap variasi riwayat asbab An-Nuzul dalam satu ayat, versi berkualitas, para ulama mengemukakan langkah-langkah sebagai berikut. a. Mengambil versi riwayat yang sahih. Cara ini mengambil bila terdapat dua versi riwayat tentang asbab An-Nuzul satu ayat, satu versi berkualitas sahih, sedangkan yang lainnya tidak. Misalnya dua versi riwayat asbab An-Nuzul kontradiktif untuk surat Adh-Dhuha[93] ayat 1-3. b. Melakukan studi selektif tarjih Langkah ini diambil bila kedua versi asbab An-Nuzul yang berbeda-beda itu kualitasnya sama-sama sahih. Seperti asbab An-Nuzul yang berkaitan dengan turunnya ayat tentang roh. c. Melakukan studi kompromi jama’ Langkah ini diambil bila kedua riwayat yang kontradiktif itu sama-sama memiliki status kesahihan hadis yang sederajat dan tidak mungkin dilakukan tarjih. 12 Skema Variasi Periwayatan Asbab An-Nuzul 2. Variasi Ayat untuk Satu Sebab Ta’addud Nazil wa As-Sabab Al-Wahid Terkadang suatu kejadian menjadi sebab bagi turunnya, dua ayat atau lebih. Hal ini dalam Ulumul Quran disebut dengan istilah “Ta’addud Nazil wa As-Sabab Al-Wahid”terbilang ayat yang turun,sedangkan sebab turunnya satu. Contoh satu kejadian yang menjadi sebab bagi dua ayat yang diturunkan, sedangkan antara yang satu dengan yang lainnya berselang lama adalah riwayat asbab An-Nuzul yang diriwayatkan oleh Ibn Jarir Ath-Thabari, Ath-Thabrani, dan Ibn Mardawiyah dari Ibn Abbas. Demikian pula Al-Hakim meriwayatkan hadis yang sama, redaksi yang sama dan mengatakan , “Maka Allah menurunkan surah Al-Mujadalah[58] ayat 18-19. 3 C. Cara Mengetahui Riwayat Asbab An-Nuzul Rabu, 13 April 2022 1611 Kapanlagi Plus - Asbabun nuzul menjadi istilah yang sudah banyak diketahui umat muslim. Hanya saja, sebagian di antaranya mungkin belum memahami apa arti asbabun sejumlah istilah dalam ilmu Alquran yang sering digunakan. Salah satunya membahas mengenai asbabun nuzul. Memahami makna asbabun nuzul sebenarnya cukup mudah. Karena istilah ini digunakan untuk menjelaskan mengapa ayat Alquran diturunkan oleh Allah SWT. Namun untuk tahu asbabun nuzul artinya dalam Ilmu Alquran adalah sebab-sebab turunnya ayat Alquran, berikut ini terdapat ulasan yang perlu kalian ketahui. Adapun penjelasan tentang asbabun nuzul artinya sebab diturunkannya ayat Alquran dapat kalian simak di bawah ini. 1. Asbabun Nuzul Artinya Sebab-Sebab Turun Ayat Alquran credit Saat ingin mencari tahu tafsiran atau makna dari suatu ayat dalam Alquran, umat muslim tentu cukup familiar dengan istilah asbabun nuzul. Namun tidak sedikit pula yang belum memahami pengertian arti asbabun nuzul. Karena itulah dalam ulasan kali ini akan dibahas mengenai makna dan arti asbabun nuzul artinya diambil dari bahasa Arab. Di mana asbabun nuzul artinya adalah sebab-sebab turunnya dalam hal ini yang dimaksudkan adalah ayat Alquran. Sementara itu, asbabun nuzul artinya juga termasuk dari latar belakang atau sebab-sebab turunnya surat atau ayat setiap ayat Alquran memiliki latar belakang sebab turunnya ayat tersebut dari Allah SWT untuk Rasulullah SAW sampaikan kepada umatnya. Ada beberapa bentuk asbabun nuzul, misalnya saja mengandung kisah-kisah Nabi, peristiwa atau kejadian tertentu, ataupun berawal dari sebuah pertanyaan sahabat Nabi atau seseorang yang hidup di zaman Rasulullah dengan adanya asbabun nuzul tersebut bisa menjawab apa yang hendak dicari dengan diturunkannya ayat Alquran. Itulah asbabun nuzul artinya yang merupakan sebab-sebab turunnya ayat Alquran. Sudah paham bukan apa makna arti asbabun nuzul sebenarnya KLovers? 2. Fungsi Asbabun Nuzul credit Setelah tahu penjelasan asbabun nuzul artinya adalah latar belakang diturunkannya ayat Alquran, di bawah ini ada beberapa fungsi asbabun nuzul. Karena pada dasarnya asbabun nuzul artinya adalah menjawab pertanyaan mengapa ayat Alquran tersebut itu bisa jadi turunnya ayat Alquran terjadi karena beberapa hal baik sebuah peristiwa, kisah tertentu, atau pertanyaan sahabat Nabi. Nah untuk tahu apa fungsi asbabun nuzul dapat kalian simak di bawah ini. Yuk cek ulasan tentang fungsi asbabun nuzul artinya sebab-sebab turunnya ayat Memudahkan memahami ayat Alquran termasuk sebab turunnya ayat Mengambil hikmah atau pelajaran dibalik kejadian atau peristiwa turunnya ayat Mengetahui hikmah tentang pensyariatan terhadap hukum dalam ayat Meningkatkan keimanan dan menghilangkan rasa ragu terhadap suatu ayat Alquran sebab sudah jelas hukumnya yang ditetapkan Alalh Menentukan hukum dengan sebab dan mengkhususkan hukum bersifat Memudahkan penafsiran ayat Menghafal Alquran termasuk sebab-sebab turunnya ayat Alquran tersebut dan kejadian yang terjadi dalam beberapa penjelasan mengenai fungsi asbabun nuzul artinya adalah latar belakang diturunkannya ayat Alquran. Sehingga dapat memudahkan kalian memahami makna sebenarnya dari arti asbabun nuzul. 3. Contoh Asbabun Nuzul credit Ada banyak sekali contoh asbabun nuzul artinya adalah latar belakang turunnya ayat Alquran. Sebab setiap ayat dalam Alquran memiliki sebab-sebab tersendiri mengapa ayat tersebut diturunkan oleh Allah SWT. Karena itulah di bawah ini penjelasan mengenai contoh asbabun nuzul yang perlu kalian Asbabun Nuzul Berkaitan dengan PeristiwaSurat Al Fil yang memiliki arti Gajah ini memiliki asbabun nuzul yang penting diketahui umat muslim. Sebab asbabun nuzul surat Al Fil berkaitan dengan peristiwa ketika pasukan gajah yang dipimpin Abrahah menyerang Ka'bah. Di mana pasukan gajah tersebut berusaha menghancurkan Ka'bah. Allah SWT kemudian menurunkan burung ababil yang membantu kaum muslimin mengalahkan pasukan gajah. Selain itu turunnya surat Al Fil juga bertepatan dengan tahun kelahiran Rasulullah Asbabun Nuzul Berkaitan dengan Bentuk PertanyaanSelain itu ada juga contoh asbabun nuzul yang berkaitan dengan bentuk pertanyaan. Seperti telah dijelaskan ulasan sebelumnya, kalau ada beberapa bentuk asbabun nuzul salah satunya berisi tentang pertanyaan. Nah, salah satu contoh dari asbabun nuzul bentuk pertanyaan misalnya saja surat Al-Kahfi. Di mana dalam surat Al Kahfi memiliki asbabun nuzul pertanyaan tentang Ashabul kahfi, Zulkarnain, dan ruh. Pada ayat 83-85 asbabun nuzul menjelaskan tentang siapakah Zulkarnain itu."Mereka bertanya kepadamu Muhammad tentang Dzulqarnain, Katakanlah, 'Aku akan bacakan pada kalian sebagian dari berita tentangnya.' Kami itu sungguh telah memberikan kekuasaan kepadanya di muka bumi, dan Kami pun telah menganugerahkan kepadanya jalan untuk mencapai segala sesuatu. Maka dia pun menempuh suatu jalan."3. Asbabun Nuzul Berkaitan dengan Suatu Hukum TertentuAda juga asbabun nuzul yang berisi mengenai suatu hukum. Salah satu contohnya adalah Surat Al-Maidah ayat 90 yang mengharamkan khamr, judi, berkurban untuk berhala. Asbabun nuzul ayat tersebut berkaitan dengan peristiwa yang terjadi ketika dua kabilah golongan Anshar dalam perjamuan mereka disuguhi khamr minuman keras. Peristiwa tersebut memicu adanya perkelahian saat mabuk hingga memunculkan permusuhan. Selanjutnya turunlah surat Al-Maidah ayat penjelasan tentang asbabun nuzul artinya adalah sebab-sebab turunnya ayat Alquran. Sehingga dapat memudahkan kalian memahami makna di balik turunnya ayat Baca Artikel Lainnya 12 Arti Mimpi Pindah Rumah Tak Selalu Tanda Memulai Hidup Baru, Simak Tafsirannya Arti GG dan Istilah Lainnya di Dunia Game, Ketahui Juga Asal Mula Kata Tersebut Jadi Populer 7 Rekomendasi Anime Studio Ghibli Terbaik dan Menguras Emosi, Wajib Banget Ditonton 10 Rekomendasi Film Kisah Nyata Barat, Menceritakan Tentang Perang, Petualangan, Hingga Perjalanan Hidup 11 Arti Mimpi Berbicara dengan Orang yang Sudah Meninggal, Jadi Pertanda - Jawaban Perasaan Terdalam Pengertian Asbabun Nuzul Al Quran Secara etimologi Asbabun Nuzul merupakan bentuk idhafah dari kata “Asbab” dan “Nuzul”. Kata “Asbab” merupakan jamak dari “Sababa” yang artinya sebab-sebab, nuzul yang artinya turun . Jadi, Asbabun Nuzul berarti sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu. Meskipun segala fenomena yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu bisa disebut dengan Asbabun Nuzul, namun ungkapan Asbabun Nuzul khusus dipergunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang melatarbelakangi turunnya Al-Qur’an. Secara terminologi ada banyak pengertian Asbabun Nuzul menurut para ulama’ diantaranya Az-Zarqoni mengatakan bahwa Asbabun Nuzul adalah kasus atau suatu kejadian yang terjadi serta ada hubungannya dengan turunnya Al-Qur’an sebagai penjelas hukum pada saat peristiwa itu terjadi. Ash Shobuni mendefinisikan Asbabun Nuzul merupakan peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat mulia yang berhubungan dengan peristiwa atau kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama. Shubhi Shalih mendefinisikan Asbabun Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya ayat atau beberapa ayat Al-Qur’an ayat-ayat terkadang menyiratkan peristiwa itu, sebagai sebagai respon atas-nya. Atau sebagai penjelas terhadap hukum-hukum di saat peristiwa itu terjadi. Mana’al-Qaththan mendefinisikan Asbabun Nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang menyebabkan turunnya Al-Qur’an berkenaan dengannha waktu peristiwa itu terjadi, baik berupa suatu kejadian atau berupa pertanyaan yang diajukan kepada Nabi.[1] Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Asbabun Nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya Al-Qur’an untuk menerangkan status hukumnya, baik berupa peristiwa maupun pertanyaan. Asbabun Nuzul membahas kasus-kasus yang menjadi turunnya beberapa ayat Al-Qur’an, macam-macamnya, redaksi-redaksinya sighat, riwayat-riwayatnya tarjih dan manfaat dalam mempelajarinya. Peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi turunnya Al-Qur’an bisa berupa konflik social, dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sahabat kepada Nabi. Ada perbedaan pendapat mengenai persoalan apakah seluruh ayat Al-Qur’an memiliki Asbabun Nuzul atau tidak. Dan sebagian ulama’ berpendapat bahwa tidak semua ayat Al-Qur’an memiliki Asbabun Nuzul sehingga diturunkan tanpa ada yang melatarbelakanginya ibtida’ dan ada pula ayat yang diturunkan dengan dilatarbelakangi dengan suatu peristiwa ghair ibtida’. Salah satu contoh asbabun nuzul yaitu asbabun nuzul Surat Ali Imran ayat 188 dimana Marwan bin Hakam mengalami kesulitan dalam memahami ayat ini dan ia memahami bahwa setiap orang yang bergembira atas usaha yang telah diperbuatnya dan suka dipuji atas perbuatan yang belum dilakukan akan disiksa. Pemahaman tersebut kurang tepat dan diluruskan oleh Ibnu Abbas bahwa ayat tersebut menjelaskan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Ahli Kitab yang ditanya Rasulullah tentang sesuatu lalu mereka menyembunyikannya serta memberitahukan hal lain yang tidak ditanyakan. Mereka menganggap bahwa perkataan tersebut berhak mendapat pujian sehingga turunlah ayat ini.[2] Macam-Macam Asbabun Nuzul Al Quran 1. Dilihat dari Sudut Pandang Redaksi yang Dipergunakan dalam Riwayat Asbabun Nuzul Dilihat dari sudut pandang redaksi yang dipergunakan dalam riwayat Asbabun Nuzul. Dari sudut pandang ini, ada dua redaksi yang dipergunakan perawi dalam mengungkapkan riwayat Asbabun Nuzul yaitu redaksi Sharih jelas dan redaksi Muhtamil kemungkinan. Redaksi Sharih jelas artinya riwayat yang memang sudah jelas menunjukkan asbabun nuzul, dan tidak mungkin menunjukkan maksud yang lainnya. Redaksi dikatakan sharih bila perawi mengatakan “Sebab turun ayat ini adalah….” atau “Telah terjadi …… maka turunlah ayat” atau “Rasulullah pernah ditanya tentang …… maka turunlah ayat”. Muhtamilah masih kemungkinan atau belum pasti artinya riwayat belum dipastikan sebagai Asbabun Nuzul karena masih terdapat keraguan. Adapun redaksi yang termasuk muhtamilah bila perawi mengatakan “ayat ini diturunkan berkenaan dengan” atau “saya kira ayat ini diturunkan berkenaan dengan …” atau “saya kira ayat ini tidak diturunkan kecuali berkenaan dengan …”.[3] 2. Dilihat dari Sudut Pandang Berbilangnya Asbabun Nuzul untuk Satu Ayat atau Berbilangnya Ayat untuk Asbabun Nuzul a. Berbilangnya Asbabun Nuzul untuk satu ayat Ta’addud As-asbab wa Nazil Al-wahid. Yang dimaksud disini adalah tidak setiap ayat memiliki riwayat dalam satu versi. Ada kalanya satu ayat memiliki beberapa versi riwayat Asbabun Nuzul baik dalam redaksi ataupun kualitasnya. Untuk mengatasi variasi riwayat dalam satu ayat dari sisi redaksinya, para ulama’ mengemukakan cara sebagai berikut Tidak mempermasalahkannya. Hal ini dilakukan apabila variasi riwayatnya menggunakan redaksi muhtamil. Mengambil versi riwayat yang menggunakan redaksi sharih, ketika versi riwayatnya ada yang sharih dan muhtamil. Mengambil versi riwayat yang shahih valid. Hal ini dilakukan jika semua riwayatnya menggunakan redaksi sharih tetapi salah satu kualitasnya tidak shahih. Sedangkan untuk mengatasi variasi riwayat dalam satu ayat dari sisi kualitasnya, para ulama’ mengemukakan langkah sebagai berikut Mengambil versi riwayat yang shahih, ketika ada dua atau lebih versi riwayat sedangkan satu versi berkualitas shahih dan yang lainnya tidak. Melakukan studi selektif tarjih. Langkah ini diambil bila kedua riwayatnya sama-sama berkualitas shahih. Melakukan studi kompromi jama’ ketika kedua riwayat yang kontradiktif itu sama-sama shahih yang sederajat dan tidak mungkin dilakukan tarjih. b. Variasi Ayat untuk satu sebab Ta’addud al-nazil wa al-sabab wahid Terkadang satu kejadian bisa menjadi sebab turunnya satu ayat atau lebih, inilah yang disebut dengan Ta’addud al-nazil wa al-sabab wahid. Contoh dua versi riwayat Asbabun Nuzul adalah asbabun nuzul yang melatarbelakangi turunnya surat An-Nur 24 ayat 6 “Dan orang-orang yang menuduh isterinya berzina, Padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah,Sesungguhnya Dia adalah termasuk orang-orang yang benar.” Dalam versi Bukhari dan Muslim melalui jalur Shahal Ibn Sa’ad dikatakan bahwa ayat itu turun berkenaan dengan salah seorang sahabat bernama Uwaimir yang bertanya kepada Rasulullah SAW. Tentang apa yang harus dilakuan oleh seorang suami yang mendapati istrinya bezina dengan orang lain. Akan tetapi, dalam versi Bukhari melaui jalur Ibn Abbas dikatakan bahwa ayat tersebut turun dengan latar belakang kasus Hilal Ibn Umayah yang mengadu kepada RasulullahSAW. bahwa istrinya berzina dengan Sarikh Ibn Sahma’. Kedua riwayat itu berkualitas sahih dan tidak mungkin dilakukan studi tarjih. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi kompromi jama’. Dua kejadian itu berdekatan masanya sehingga kita mudah mengkompromikan keduanya. Dalam jangka waktu yang tidak berselang lama, kedua orang sahabat bertanya kepada Rasululah SAW. Tentang masalah serupa, maka turunlah ayat mu’amalah untuk menjawab pertanyaan mereka.[9] Kalau kedua versi riwayat Asbabun Nuzul itu sahih atau tidak sahih atau tidak dapat dilakukan studi tarjih dan jama’ maka hendaklah kita anggap ayat itu diturunkan berulang kali atau yang disebut Ta’addud al-nazil wa al-sabab wahid. Kegunaan Asbabun Nuzul Al Quran Sebagian besar para ulama’ sepakat bahwa riwayat-riwayat dalam Asbabun nuzul merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk memahami pesan yang ada dalam Al-Qur’an. Para ulama’ mengemukakan beberapa kegunaan Asbabun Nuzul dalam memahami Al Quran, sebagai berikut Membantu memahami dan juga mengatasi keraguan atau ketidakpastian dalam menangkap pesan ayat Al-Qur’an. Contohnya dalam Surah Al Baqarah ayat 115 dibawah ini ولله المشرق والمغرب فأينما تولوا فثم وجه الله “Kepunyaan Allahlah arah barat dan timur, maka ke arah manapun kamu menghadapkan wajah dalam shalat maka disanalah Allah.” Melihat secara dhahir ayat, seseorang boleh menghadap ke arah mana saja yang mana seakan-akan tidak wajib untuk menghadap kiblat. Namun setelah melihat asbabun nuzulnya, penafsiran tersebut adalah keliru. Sebab ayat ini turun berkenaan dengan orang yang sedang dalam safar dan melakukan shalat diatas kendaraan, atau orang yang tidak tahu arah kiblat dan berijtihad untuk menentukan arah kiblat. Mengatasi keraguan ayat yang diduga mengandung pengertian hashr membatasi. Seperti dalam surah Al-An’am ayat 145 قل لا اجد في ما أوحي إلي محرما علي طاعم يطعمه إلا أن يكون ميتة او دما مسفوحا او لحم خنزير فإنه رجس او فسقا أهل لغير الله به فمن اضطر غير باغ ولا عاد فإن ربك غفور رحيم “Katakanlah, tidak kudapati di dalam apa yang diwahyukan kepadaku sesuatu yang diharamkan bagi orang yang ingin memakannya, kecuali kalau makanan itu berupa bangkai, darah yang mengalir, daging babi, karena semua itu adalah kotor, atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa bukan karena menginginkan dan tidak melebihi batas darurat maka sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Menurut Imam Syafi’I ayat ini tidak dimaksudkan sebagai hasr pembatasan bahwa yang diharamkan hanya yang disebutkan dalam ayat ini dan yang selain disebutkan semuanya halal. Imam Syafi’I menggunakan asbabun nuzul untuk menjelaskan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang kafir yang tidak mau memakan sesuatu kecuali apa yang telah mereka halalkan sendiri. Ayat ini turun karena kebiasaan mereka yang mengharamkan apa yang dihalalkan Allah dan menghalalkan apa yang diharamkan Allah. Mengkhususkan hukum dengan sebab, bagi ulama’ yang berpegang pada kekhususan sebab bukan keumuman lafadz. Seperti ayat tentang Dzihar pada permulaan Surah Al Mujadalah yang turun berkenaan dengan Aus bin Samit yang menzihar istrinya, Khaulah binti Hakim bin Tsa’labah, ayat tersebut hanya berlaku untuk kedua orang tersebut. Hukum dzihar yang berlaku bagi selain keduanya ditentukan dengan jalan qiyas. Mengetahui pelaku yang menyebabkan ayat Al-Qur’an turun. Memudahkan untuk menghafal dn memahami ayat, serta untuk memantapkan wahyu kedalam hati orang yang mendengarkannnya. [1] Prof. Dr. Rosihon Anwar, Ulumul Qur’an, Pustaka Setia, Bandung,2012, [2] Tafsir dan Ilmu 2 Kudus,2011, [3] Muhammad Amin,Study ilmu-ilmu Al-Qur’an, Jakarta Pustaka Firdaus, 2004, Ilustrasi cara mengetahui asbabun nuzul. Foto Pixabay. Asbabun nuzul merupakan salah satu pokok bahasan dalam studi ilmu Alquran. Ilmu ini memberikan peranan yang sangat penting dalam menafsirkan ayat hanya memahami suatu ayat, asbabun nuzul bertujuan untuk mengetahui hikmah di balik penetapan suatu hukum. Selain itu juga menginformasikan kehidupan masyarakat pada masa turunnya Dawud Al Aththar dalam buku Mujaz Ulum Alquran menjelaskan, asbabun nuzul adalah sesuatu yang melatarbelakangi turunnya ayat dan sebagai jawaban terhadap suatu pertanyaan yang membutuhkan penjelasan tentang asbabun nuzul akan sangat membantu dalam memahami lingkungan ketika sebuah ayat diturunkan. Hal ini tentunya memberikan pengarahan dan petunjuk saat menafsirkan suatu bagaimana cara mengetahui asbabun nuzul? Simak ulasan Mengetahui Asbabun NuzulIlustrasi cara mengetahui asbabun nuzul. Foto Freepik. Dikutip dari buku Studi Alquran Teori dan Aplikasinya dalam Penafsiran Ayat Pendidikan oleh Arham Junaidi Firman, cara mengetahui asbabun nusul terbagi dalam dua, yakni mikro dan dengan cara mikro, yaitu mengetahui sebab yang melatarbelakangi turunnya ayat dalam redaksi Alquran. Namun sayangnya, hanya sedikit redaksi ayat Alquran yang mempunyai asbabun untuk mengetahui asbabun nuzul dengan cara makro, yakni melakukan penelusuran sejarah dan riwayat turunnya sebuah wahyu atau ayat. Metode ini bisa dilakukan dengan mengutip riwayat-riwayat yang dari sumber yang sama, Imam Al Wahidi mengatakan, tidak diperbolehkan seseorang berpendapat mengenai asbabun nuzul. Namun asbabun nuzul harus berdasarkan riwayat yang sahih atau mendengar dari orang-orang yang turut langsung dalam peristiwa asbabun nuzul dan dari mereka yang belajar serta mencarinya dengan ilmu yang benar-benar bagaimana kategori ayat-ayat dalam Alquran. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak uraian ayat-ayat dalam AlquranIlustrasi cara mengetahui asbabun nuzul. Foto Freepik. Dikutip dari jurnal yang berjudul Asbabun Nuzul Kajian Historis Turunnya ayat Alquran oleh Syafril, ayat-ayat alquran digolongkan ke dalam dua bagian. Pertama, ayat-ayat yang turun sebagai penjelasan suatu peristiwa. Kedua, ayat-ayat yang turun lebih awal tanpa adanya peristiwa yang mendahului turunnya karakteristik ayat yang turun didahului peristiwa berisi kisah-kisah para nabi. Sedangkan ayat yang turun tanpa peristiwa yang menjadi sebab berisi penjelasan hari kiamat, nikmat surga, dan azab ilmu Azbabun NuzulIlustrasi cara mengetahui asbabun nuzul. Foto Freepik. Sebagian orang beranggapan bahwa ilmu asbabun nuzul tidak ada manfaatnya. Anggapan tersebut salah dan tidak patut untuk dari jurnal yang berjudul Asbabun Nuzul dalam perspektif Pendidikan oleh Iin Kandedes, manfaat mempelajari ilmu azbabun nuzul adalah dapat mengetahui hikmah yang terkandung dalam ayat itu, mempelajari ilmu azbabun nuzul juga dapat mengetahui siapa orang yang menjadi sebab turunnya ayat. Manfaat lainnya yakni membantu seseorang dalam memahami suatu ayat dan menghindarinya dari kesalahpahaman makna ayat. - Pengertian asbabunnuzul adalah sebab-sebab atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat Al-Qur’an. 5 contoh ayat yang memiliki asbabunnuzul meliputi Surah Al-Kahf ayat 28, Surah Ad-Duha ayat 1-3, Surah An-Nisa ayat 59, Surah Abasa ayat 1-10, dan Surah Al-Lahab ayat ulama bidang Al-Qur'an bernama Syekh Muhammad Abdul Azim Az-Zarqani berpendapat bahwa asbabunnuzul adalah hal khusus atau sesuatu yang terjadi serta berhubungan dengan turunnya ayat Al-Qur’an yang berfungsi sebagai penjelas hukum pada saat peristiwa itu NU Online menuliskan bahwa para mufasir Al-Qur’an sepakat bahwa, “asbabunnuzul adalah diturunkan ayat Al-Qur’an atas sebuah kejadian untuk mengabadikannya atau menjelaskan hukum atas kejadian tersebut.”Asbabunnuzul memiliki fungsi salah satunya membantu memberi penjelasan terhadap beberapa ayat Al-Qur’an. Meskipun demikian, tidak semua ayat dalam Al-Qur’an memiliki asbabunnuzul. Contoh ayat-ayat yang tidak memiliki asbabunnuzul yakni yang memuat cerita para nabi Contoh Ayat Asbabunnuzul Dikutip dari buku Asbabun-Nuzul Kronologi dan Sebab Turun Wahyu Al-Qur’an 2017 tulisan Muchlis M. Hanafi ed., berikut ini 5 contoh ayat Al-Qur'an yang memiliki asbabunnuzul1. Surah Al-Maidah Ayat 51۞ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُوْدَ وَالنَّصٰرٰٓى اَوْلِيَاۤءَ ۘ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاِنَّهٗ مِنْهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ ٥١Arab Latinnya Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tattakhiżul-yahụda wan-naṣārā auliyā`, ba'ḍuhum auliyā`u ba'ḍ, wa may yatawallahum mingkum fa innahụ min-hum, innallāha lā “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia[-mu]. Sebagian mereka menjadi teman setia bagi sebagian yang lain. Siapa di antara kamu yang menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim,” QS. Al-Maidah [5] 51.2. Surah Ad-Duha Ayat 1-3وَالضُّحٰىۙ ١ وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ ٢ مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ ٣Arab latinnya Wadhdhuhaa, wallaili idzaa sajaa, maa wadda 'aka rabbuka wamaa qalaArtinya “Demi waktu duha dan demi waktu malam apabila telah sunyi, Tuhanmu [Nabi Muhammad] tidak meninggalkan dan tidak [pula] membencimu,” QS. Ad-Duha [93] 1-3.3. Surah Al-An'am Ayat 152وَلَا تَقْرَبُوا۟ مَالَ ٱلْيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُۥ ۖ وَأَوْفُوا۟ ٱلْكَيْلَ وَٱلْمِيزَانَ بِٱلْقِسْطِ ۖ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۖ وَإِذَا قُلْتُمْ فَٱعْدِلُوا۟ وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰ ۖ وَبِعَهْدِ ٱللَّهِ أَوْفُوا۟ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ Bacaan latinnya Wa lā taqrabụ mālal-yatīmi illā billatī hiya aḥsanu ḥattā yabluga asyuddah, wa auful-kaila wal-mīzāna bil-qisṭ, lā nukallifu nafsan illā wus'ahā, wa iżā qultum fa'dilụ walau kāna żā qurbā, wa bi'ahdillāhi aufụ, żālikum waṣṣākum bihī la'allakum tażakkarụnArtinya "Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabatmu, dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat," QS. Al-An'am [6] 152.4. Surah Al-Insyirah ayat 1-8اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ 1وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ 23 الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ4 وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ5 فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ6 اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ7 فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ8 وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ1. A lam nasyraḥ laka ṣadrak2. Wa waḍa’nā angka wizrak3. Allażī angqaḍa ẓahrak4. Wa rafa’nā laka żikrak5. Fa inna ma’al-usri yusrā6. Inna ma’al-usri yusrā7. Fa iżā faragta fanṣab8. Wa ilā rabbika fargabArtinya Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan darimu bebanmu, Yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan namamu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai dari sesuatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. 5. Surah Al-Lahab Ayat 1-5تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ ١ مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ ٢ سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ ٣ وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ ٤ فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ ٥Bacaan latinnya Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb. Mā agnā 'an-hu māluhụ wa mā kasab. Sayaṣlā nāran żāta lahab. Wamra`atuh, ḥammālatal-ḥaṭab. Fī jīdihā ḥablum mim “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak neraka, begitu pula istrinya, pembawa kayu bakar penyebar fitnah. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal,” QS. Al-Lahab [111] 1-5.Baca juga Asbabun Nuzul Surat Al-Waqiah Lengkap Ayat 39-40 dan Ayat 75-82 Cara Mengetahui Asbab An-Nuzul dan Penjelasannya Tafsir dan Penjelasan Surat Al-Falaq Beserta Asbabun Nuzulnya - Pendidikan Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Dhita Koesno

berbilangnya asbabun nuzul suatu ayat